Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Apabila Anda tidak memiliki BPJS KEsehatan, Anda perlu tahu biaya cek kesehatan di Puskesmas. Sebab, biayanya bisa berbeda-beda tergantung pemeriksaan dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cek kesehatan di Puskesmas umumnya lebih murah dibandingkan dengan rumah sakit. Berikut ini rincian biayanya.
Biaya Cek Kesehatan di Puskesmas
Cek kesehatan adalah langkah penting dalam menjaga kesejahteraan tubuh dan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Salah satu tempat yang sering menjadi pilihan untuk melakukan cek kesehatan adalah Puskesmas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Puskesmas, Anda dapat melakukan berbagai jenis pemeriksaan kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Berikut adalah rincian biaya cek kesehatan di Puskesmas dikutip dari laman puskesmastembelang.com.
Biaya Pemeriksaan Kesehatan Umum di Puskesmas:
- Pemeriksaan umum di jam kerja: Rp10.000
- Pemeriksaan umum diluar jam kerja: Rp15.000
- Konsultasi antar unit: Rp5.000
- Pemeriksaan kesehatan pelajar/umum: Rp10.000
- Pemeriksaan calon pengantin (perorangan): Rp25.000
- Pemeriksaan haji: Rp40.000
- Pelayanan konsultasi psikologi: Rp20.000
- Pelayanan Tumbuh Kembang: Rp20.000
- Pemeriksaan Tonometri: Rp20.000
- Pemeriksaan Refraktometri: Rp20.000
- Tes kebugaran non program (per orang): Rp20.000
- Surat ket visum et repertum luar di puskesmas: Rp50.000
- Administrasi klaim asuransi + RM: Rp25.000
- Salinan RM: Rp25.000
- Surat keterangan kematian: Rp10.000
Selain biaya-biaya di atas, penting untuk dicatat bahwa pemeriksaan kesehatan di puskesmas dapat gratis bagi pasien yang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Namun, ada beberapa layanan yang tetap berbayar, seperti Surat Keterangan Sehat dan Pemeriksaan CJH. Dengan mengetahui rincian biaya ini, Anda dapat merencanakan kunjungan kesehatan ke puskesmas dengan lebih baik.
Kriteria Orang yang Memerlukan Cek Kesehatan
Cek kesehatan dapat dilakukan oleh semua orang, baik yang sehat, sakit, maupun memiliki kondisi tertentu, misalnya:
1. Calon Pasien Operasi
Sebelum menjalani prosedur operasi, cek kesehatan penting untuk memastikan bahwa pasien dalam kondisi optimal untuk menghadapi operasi tersebut.
2. Pelamar Kerja dan Persyaratan Administratif
Banyak perusahaan dan institusi memerlukan calon karyawan atau pelamar visa untuk menjalani cek kesehatan sebagai bagian dari proses seleksi.
Demikian juga dengan persyaratan administratif perguruan tinggi, yang seringkali mengharuskan calon mahasiswa untuk menjalani cek kesehatan.
3. Orang dengan Usia 40 Tahun ke Atas
Masyarakat yang berusia di atas 40 tahun dan para lansia sangat disarankan untuk menjalani cek kesehatan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan lebih dini dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
4. Penderita Penyakit Kronis
Individu yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, perlu rutin menjalani cek kesehatan guna memantau kondisi mereka, menilai efektivitas pengobatan, dan mengidentifikasi komplikasi yang mungkin timbul.
5. Karyawan
Banyak perusahaan menawarkan program cek kesehatan rutin untuk karyawan sebagai bagian dari upaya menjaga kesejahteraan dan produktivitas tenaga kerja. Ini termasuk pemeriksaan kesehatan umum dan tes khusus yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
6. Calon Pengantin
Bagi pasangan yang akan menikah, menjalani cek kesehatan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi sehat dan siap memulai hidup bersama.
Prosedur Cek Kesehatan
Saat Anda menjalani cek kesehatan di Puskesmas, beberapa prosedur rutin akan dilakukan termasuk:
1. Tanya Jawab
Pertama-tama, dokter akan melakukan tanya jawab. Mereka akan menanyakan seputar gejala yang mungkin Anda alami, gaya hidup sehari-hari, status vaksinasi, serta riwayat medis Anda dan keluarga.
2. Pemeriksaan Suhu Tubuh
Selanjutnya, dokter akan mengukur suhu tubuh Anda. Suhu tubuh normal pada manusia berkisar antara 36,5 hingga 37,5 °C. Pemeriksaan ini penting, karena suhu tubuh yang tinggi dapat mengisyaratkan adanya demam atau infeksi.
3. Pemeriksaan Tekanan Darah
Dokter juga akan memeriksa tekanan darah Anda. Tekanan darah normal pada manusia adalah sekitar 120/80 mmHg. Jika tekanan darah Anda jauh di atas atau di bawah angka ini, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut.
4. Pemeriksaan Jantung
Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa detak jantung Anda. Detak jantung normal pada manusia berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit. Namun, atlet atau olahragawan mungkin memiliki detak jantung yang lebih lambat.
5. Pemeriksaan Paru-paru
Dokter akan menggunakan stetoskop untuk memeriksa adanya bunyi napas abnormal, yang bisa mengindikasikan masalah pada jantung atau paru-paru.
6. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Dokter akan memeriksa tenggorokan, amandel, telinga, hidung, mata, kelenjar limpa, dan tiroid. Semua bagian ini perlu diperiksa untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh.
7. Pemeriksaan Perut
Dengan menekan perut, dokter akan memeriksa ukuran hati dan mencari tanda-tanda cairan berlebih dalam perut.
8. Pemeriksaan Saraf
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf, termasuk kekuatan otot, refleks, keseimbangan, dan status mental Anda.
9. Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa tes laboratorium mungkin diperlukan, seperti tes hitung darah lengkap, tes urine, dan tes kolesterol.
10. Pemeriksaan Khusus pada Pria dan Wanita
Untuk pria, dokter akan memeriksa kondisi penis, testis, prostat, dan mendeteksi hernia. Sementara untuk wanita, cek kesehatan akan meliputi pemeriksaan pada payudara dan panggul.
KAYLA NAJMI IHSANI