Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kementerian Perindustrian mematok persyaratan khusus bagi startup yang akan bermitra dengan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam proyek Startup4Industry.
Selama enam tahun terakhir, Kementerian Perindustrian sudah mengucurkan lebih dari Rp 3 miliar untuk membiayai 58 proyek implementasi Startup4Industry.
Khusus tahun ini, pemerintah menyiapkan Rp 800 juta untuk 20 proyek implementasi startup.
JAKARTA – Kementerian Perindustrian mematok persyaratan khusus bagi bisnis rintisan atau startup yang akan bermitra dengan para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam proyek Startup4Industry. Program penerapan teknologi untuk industri domestik itu menjadi peluang startup mendongkrak portofolio di tengah tekanan investasi—belakangan disebut startup winter.
“Proyek ini bisa dijadikan success story startup untuk meraih pasar yang lebih luas atau pendanaan investor,” kata Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian, Dini Hanggandari, kepada Tempo, kemarin, 19 September 2023.
Selama enam tahun terakhir, Kementerian Perindustrian sudah mengucurkan lebih dari Rp 3 miliar untuk membiayai 58 proyek implementasi Startup4Industry. Ibarat "mak comblang", Kementerian mempertemukan para penggagas startup yang sumber daya dan teknologinya dapat dipakai oleh pelaku IKM. Proyek ini menjembatani kebutuhan industri dan masyarakat dengan startup sebagai penyedia teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, program ini hanya berupa kompetisi bagi rintisan digital yang menerapkan teknologi industri 4.0, dari kecerdasan buatan (AI), big data, Internet segala (Internet of things/IoT), 3D printing, serta konten realitas berimbuh (augmented reality/AR) dan realitas virtual (virtual reality/VR). Sejak 2021, Startup4Industry hanya untuk startup yang layanannya terbukti menguntungkan para pelaku IKM.
Khusus tahun ini, kata Dini, pemerintah menyiapkan Rp 800 juta untuk 20 proyek implementasi startup. Meski belum disertai rincian, jumlah finalis itu diseleksi dari 1.115 startup yang mendaftar pada 14 Maret hingga 31 Mei 2023. “Tidak hanya mengimplementasikan solusi, startup juga harus mengedukasi atau memberikan transfer knowledge kepada IKM.”
Tim startup tour virtual haji dan umrah melakukan perjalanan virtual dengan teknologi virtual reality (VR) di Greater Hub ITB, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain harus murni buatan talenta lokal, Kementerian hanya mencari startup yang dan sudah memiliki produk dini alias minimum valuable product (MVP). Seleksinya pun didasari perkembangan traksi atau kemampuan monetisasi, serta pengelolaan daya tarik user atau konsumen. Peserta Startup4Industry, kata dia, bisa mengantongi nilai tinggi bila tercatat sudah memiliki user, pendapatan (revenue), bahkan profit.
Calon IKM yang akan dipasangkan dengan startup pun diwajibkan melengkapi semua dokumen legalitas. Jika sudah saling terhubung, kedua pihak hanya diberi waktu tiga bulan untuk memenuhi target key performance indicator (KPI) agar proyeknya dibiayai.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, memastikan lembaganya terus memotivasi industri startup di tengah tekanan bisnis teknologi. Di tengah ganjalan investasi baru, proyek Startup4Industry bisa diikuti entitas rintisan yang layanannya cocok dengan pelaku industri. “Ini awarding (penghargaan) untuk mendorong lahirnya startup yang mampu mengatasi permasalahan industri.”
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, meminta para pelaku IKM mewaspadai potensi kegagalan bisnis startup. Jika adopsi teknologinya tidak diperhitungkan dengan baik, menurut dia, IKM bisa ikut tumbang bersama startup alih-alih bertumbuh.
“Cara yang relatif aman bagi pelaku industri adalah membajak karyawan startup,” tutur dia, kemarin. “IKM pun bisa menyuntik dana dan menjadikan startup sebagai salah satu unit penelitian dan pengembangan (litbang).
Bhima mengimbuhkan, para pelaku industri hanya cocok bekerja dengan startup generasi kedua. Maksud dia adalah para startup pengusung teknologi tinggi yang pasarnya masih potensial. “Yang dipilih adalah startup yang aplikatif terhadap industri. Permintaan datang dari sektor industri yang ingin bertransformasi ke level 4.0.”
Pengunjung melihat teknologi startup yang dipamerkan dalam acara Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di Solo Technopark, Solo, Jawa Tengah, 11 Agustus 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha
Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menganggap Startup4Industry belum banyak menolong bisnis para startup yang berada di ujung tanduk. Namun proyek ini bisa dimanfaatkan sebagian startup yang layanannya cocok dengan dunia manufaktur. “Meski nilainya kecil, pendanaan menjadi barang langka bagi startup pada saat ini.”
Bisnis startup lokal dan global belakangan goyah akibat semakin ketatnya seleksi pendanaan dari pemodal ventura. Di tengah pelemahan ekonomi global, para investor hanya mencari rekanan yang bisa menguntungkan dalam jangka panjang. Arus investasi yang melempem itu tampak dalam riset anyar perusahaan modal ventura asal Singapura, January Capital.
Pada paruh pertama 2023, arus permodalan yang masuk ke startup di Indonesia anjlok 44 persen dari US$ 1,95 miliar menjadi US$ 1,09 miliar. Pendanaan ke startup lokal pernah melambung ke level US$ 1 miliar sejak 2020, tapi sejak itu hanya bergerak stagnan. Dalam riset yang sama, modal ventura yang diterima startup di kawasan Asia Tenggara pun merosot 25 persen dari US$ 5,7 miliar pada semester pertama 2022 menjadi US$ 4,3 miliar pada paruh awal 2023.
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology Institute (ICT), Heru Sutadi, mengatakan IKM bisa mengadopsi sistem algoritma yang biasa dipakai startup untuk penelitian pasar. “Sumber daya startup bisa dimanfaatkan untuk meneliti potensi produk, lokasi yang tepat untuk berjualan, harga yang pas, dan sebagainya.”
YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo