Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Siaran delman hidup lagi

Lagu-lagu siaran niaga di tvri dikasetkan oleh produser kaset paragon bekerja sama dengan pt. virgo rama yana record. banyak yang merasa kehilangan dengan hapusnya siaran niaga tersebut.(md)

16 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANAK-ANAK tak diragukan lagi menyukai acara Siaran Niaga TVRI. Disajikan dengan lagu menarik, iklan di Siaran Niaga itu menghibur mereka. Hampir setiap malam mereka menyaksikan lawakan S. Bagyo. Tapi sejak (1 April) siaran iklan dihapus, mereka tak lagi melihat Bagyo makan bakmi bersama para cucu. Sejumlah orang tua tentu jadi kalang kabut manakala anak mereka minta diputarkan kembali siaran iklan tv. Buat mereka yang mampu seperti Marius Nizart, Sekretaris Asosiasi Importir Film Mandarin, hal itu tak jadi soal. Sebelum acara Siaran Niaga dihapus, ia telah merekam acara tersebut dalam pita video. Seorang anaknya yang berusia menjelang tiga tahun rupanya sering merengek minta diputarkan "siaran delman" (gambar pengantar Siaran Niaga) bila terjaga tengah malam. Anak itu akan kembali tidur jika pesawat tv di depannya sudah memancarkan paket siaran iklan. Permintaan seperti itu ternyata ditampung pula produser kaset Paragon. Jakarta dalam bisnisnya Bekerjasama dengan PT Virgo Ramayana Record (sebagai pengedar), awal Mei ini Paragon melempar ke pasar sebuah album yang berisi 11 lagu iklan tv. Di antaranya: Hoya, Sepatu Bata, Taman Impian Jaya Ancol, Susu Bendera dan Es Jolli. Semua lagu di dalamnya dinyanyikan oleh Hahna Natalia. Usbros (Usman Bersaudara), penata musik, menggubah kembali aransemen musiknya. Ide mengkomersialkan iklan itu, menurut Aseng dari Paragon, mulai muncul sejak TVRI tak lagi mengudarakan Siaran Niaga. Ia mengakui usahanya itu merupakan spekulasi. "Lebih baik mencoba yang pertama daripada ikut-ikutan kemudian," kata Aseng. Karena merupakan yang pertama, pengedarnya pun merasa optimistis kasetnya akan laris. Dalam tahap pertama sudah diedarkannya 10 ribu kaset."Toko-toko penyalur minta cukup banyak," ujar Atet dari PT Virgo Ramayana, pengedarnya. Syair maupun aransemen lagu-lagu itu diperoleh Paragon dari para produsen barang yang diiklankan tersebut. Tanpa bayar lho. Dan Paragon tidak meminta apa pun dari para produsen maupun biro iklannya. "Kami mengijinkan rekaman itu asalkan tidak merugikan klien kami (Toko Hoya, pengedar mainan anak-anak)," kata seorang pejabat biro Iklan PT Rama Perwira. Dengan cara begitu, baik produsen barang maupun produser kaset sama-sama memetik keuntungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus