Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sinyal Pasar: Perang Dagang Bikin Tegang

PEMAIN pasar sedang resah. Semua bimbang, sejauh mana gertakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melindungi pasar Amerika akan memanas menjadi perang dagang betulan?

1 April 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMAIN pasar sedang resah. Semua bimbang, sejauh mana gertakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melindungi pasar Amerika akan memanas menjadi perang dagang betulan? Bila terjadi, arus orang, barang, jasa, dan modal yang saat ini relatif leluasa mengalir antarnegara dapat mandek seperti lalu lintas Jakarta. Akibatnya, kinerja perusahaan di bursa dunia serta harga sahamnya, termasuk kurs valuta asing tiap negara, dapat terpuruk sehingga nilai investasi para investor dapat lenyap seketika.

Meski rincian dari aturan pelaksanaan kebijakan proteksi ini belum keluar, pemain pasar sudah mulai bergerak. Pada saat naiknya ketidakpastian, uang walau perlahan sudah mulai mengalir mencari pasar dan kurs yang dirasakan lebih aman. Biasanya alirannya ke pasar Amerika Serikat dan ke dalam dolar Amerika. Tren ini sudah mulai terjadi dengan melemahnya beberapa mata uang dan indeks bursa dunia lainnya, termasuk di kita.

Kurs rupiah yang berkisar rata-rata di tingkat 13.500 per dolar Amerika pada Januari lalu melemah ke angka 13.600 pada Februari dan terus turun ke level 13.700 pada Maret. Di bursa, indeks harga saham gabungan yang terus meningkat pada awal tahun ke titik puncak 6.689 di tengah Februari, berubah arah dan terus jatuh sampai ke angka 6.209 pada akhir Maret.

Namun yang menarik untuk disimak adalah hasil gertakan Presiden Trump selama ini ternyata tidak separah dari yang diperkirakan. Misalnya, tarif impor terhadap besi dan aluminium yang masuk Amerika Serikat langsung mengundang protes dan kecaman dari mitra dagang Amerika, seperti Kanada dan Uni Eropa, yang akhirnya diberi pengecualian.

Dua minggu setelah itu, Presiden Trump langsung membidik sasaran utamanya, yaitu perdagangan Amerika dengan Cina, yang sejak kampanye lalu dianggap lebih menguntungkan Cina ketimbang Amerika. Tarif impor senilai US$ 60 miliar sedang direncanakan Presiden Trump untuk membendung arus beberapa barang impor dari Tiongkok.

Hasil lain dari gertakan Presiden Trump ternyata juga mendorong pihak lawan setidaknya untuk bertemu. Misalnya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, bersedia bertemu dengan Presiden Trump setelah perang mulut kedua negara memanas sampai saling adu pamer kekuatan militernya.

Begitu juga ancaman tarif impor antara Cina dan Amerika, yang akhirnya menghasilkan pertemuan pekan lalu antara wakil pemerintah Cina, Liu He, dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin. Sesaat setelah berita pertemuan kedua negara ini muncul, serentak indeks bursa di Jepang membaik +2,7 persen, Hong Kong meningkat +0,8 persen, Tiongkok +1,1 persen, India +0,4 persen, London +2,0 persen, Paris +1,5 persen, dan Frankfurt +1,6 persen.

Sejauh mana perlu kita khawatirkan suasana yang serba tidak menentu? Kalau gertakan Presiden Trump berhasil mendorong kedua negara yang berselisih bertemu dan mencari titik temu, mungkin kita, yang berada di tengah-tengah, tidak perlu terlalu risau. Tapi kalau ternyata gertakan Presiden Trump justru sebaliknya meningkatkan ketegangan, sampai terjadi perang dagang atau terjadi perang dengan Korea Utara, kita perlu waspada dan melakukan persiapan untuk menghadapinya.

Memang strategi Presiden Trump dan gaya premannya, menutup negaranya dengan membangun tembok perbatasan dan memasang tarif yang tinggi, sangat riskan. Jika negara lain melakukan hal yang serupa terhadapnya, pengaruh dan posisi Amerika di dunia justru akan menurun tajam. Sebaiknya kita menyiapkan rencana untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk, tapi mudah-mudahan kita tidak perlu menjalankannya.

Manggi Habir - Kontributor Tempo


Kurs
Pekan sebelumnya


Kurs
Pembukaan 23 Maret 201813.780
Rp per US$ 13.756
Pembukaan 29 Maret 2018

IHSG
Pembukaan 23 Maret 2018 6.138
6.153
Pembukaan 29 Maret 2018

Inflasi
Bulan sebelumnya3,25%
3,18%
Februari 2018 YoY

BI 7-Day Repo Rate
4,25%
22 Maret 2018

Cadangan Devisa
31 Januari 2018 US$ 131,980 miliar
Miliar US$128,059
28 Februari 2018

Pertumbuhan PDB
20175,05%
5,4%
Target 2018

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum