Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingat kedua orang tuanya saat mengisi kuliah umum dengan tema Ketahanan Ekonomi Dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global di STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur. Dia mengatakan sempat berbisik kepada Kepala Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah yang juga hadir di acara tersebut soal orang tuanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tadi berbisik sama Pak Said bahwa orang tua saya juga dari fakultas ilmu pendidikan yang melahirkan saya. Bahkan ayah saya pernah menjadi rektor PGRI di Semarang,” ujar dia di acara tersebut yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Kemenkeu RI pada Kamis, 2 Faberuari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendahara negara mengatakan, karena datang ke STKIP yang berada di bawah naungan PGRI, dia merasa seperti kembali seperti dulu. “Saya tadi dalam hati saya kirim Alfatihah untuk orang tua. Saya akan ke PGRI,” ucap Sri Mulyani.
Dikutip dari situs resmi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ibu dari Sri Mulyani adalah Retno Sriningsih Satmoko, Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes, yang meninggal pada 10 Oktober 2008. Ibunda aktif di dunia pendidikan dengan profesi terakhir Guru Besar Luar Biasa Unnes.
Retno Sriningsih juga pernah menjadi Ketua Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Unnes dan Anggota Senat Guru Besar IKIP Semarang sejak tahun 1991. Sementara, ayah dari Sri Mulyani adalah Satmoko yang juga seorang Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Bendahara negara juga pernah mengenang orang tuanya yang menanamkan kebiasaan membaca sejak kecil. Dia mengenang ketika dia pergi ke dokter gigi bersama kakak dan adik, ibunya mewajibkan mereka membawa buku untuk dibaca saat menunggu giliran periksa gigi. Kebiasaan itu terus berlanjut sampai sekarang. Kemanapun Sri Mulyani pergi, selalu ditemani oleh buku.
"Saat ini dengan semakin mudahnya akses terhadap berita, film, musik, Anda punya banyak alasan untuk tidak baca buku. Itu adalah realita hari ini, kalau kita tidak menanamkan minat membaca dari usia dini, sangat sulit bagi Anda untuk terbiasa memiliki kemampuan membaca nantinya," ucap Sri Mulyani, seperti dikutip dari Instagram @smindrawati yang diunggahnya, Rabu, 23 Juli 2019.
Sri Mulyani juga berharap universitas akan menjadi tempat di mana mahasiswa tidak hanya menuntut ilmu tapi mulai belajar untuk memberi. Hal itu adalah salah satu filosofi yang disampaikan orangtua Sri Mulyani dulu.
Oleh orang tua, Sri Mulyani diberikan nasihat, 'Ndhuk, uripmu ojo ning mikirke kanggo awakmu dewe.’ "Arti nasihat itu kalau kamu hidup janganlah hidup hanya memikirkan diri sendiri. Biasakan untuk memikirkan orang lain dan kepentingan orang lain," kata Sri Mulyani.
Nasihat itu pula yang membuatnya terbiasa hidup tidak selalu memikirkan diri sendiri. "Waktu saya jadi dosen, apa yang saya bisa berikan untuk mahasiswa saya? Waktu saya menjadi menteri, apa yang bisa saya berikan lebih? Waktu saya di Bank Dunia, apa yang bisa saya berikan lebih?" Jangan terus menerus memikirkan diri sendiri, tapi cobalah untuk memikirkan orang lain," kata Sri Mulyani.