Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu melalui Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo berulang kali menyampaikan permintaan maaf dalam sepekan ini. Setidaknya, terhitung sudah tiga kali permintaan maaf dilontarkan Kemenkeu terkait isu pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai dan Pajak Kemenkeu dalam waktu nyaris bersamaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teranyar, permintaan maaf Kemenkeu berhubungan dengan cuitan seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu, Widy Heriyanto. Berikut adalah sederet permintaan maaf Kemenkeu atas berbagai kasus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Piala Fatimah Zahratunnisa
Seorang WNI berhasil memenangkan kontes menyanyi di Jepang. Namanya Fatimah. Namun, alih-alih mendapatkan dukungan dari pihak pemerintah, Fatimah justru mendapati proses pengiriman hadiah piala dari Jepang dipersulit saat akan dibawa ke Indonesia. Setibanya di Indonesia, piala tersebut dipajaki oleh Bea Cukai dan Fatimah diminta untuk membayar Rp 4 juta untuk penebusan. Curhatan di Twitter itu ramai dikomentari oleh netizen.
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengungkapkan telah menyampaikan permintaan maaf kepada Fatimah. "Kami sudah menghubungi yang bersangkutan, saya pribadi sudah mention minta maaf atas perlakuan yang tidak menyenangkan itu, pasti tidak nyaman dan kita mendoakan juga yang bersangkutan makin sukses," kata dia dalam media gathering di Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 22 Maret 2023.
Koper Anak Gus Dur
Selanjutnya, permintaan maaf Kemenkeu ditujukan kepada Alissa Wahid, anak Mantan Presiden Abdurrachman Wahid alias Gus Dur. Alisaa mengaku koper miliknya diacak-acak oleh pegawai Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta. Alissa menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitternya.
Yustinus Prastowo pun kembali menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. "Pertama tentu kami minta maaf kalau ada perlakuan yang tidak proper, tentu tidak ada pemeriksaan seperti itu. Jadi semata-mata itu anomali atau kelakuan oknum," kata dia.
Dodit Mulyanto
Kemenkeu juga menyampaikan permintaan maaf atas keluhan komika Dodit Mulyanto yang mengaku pernah mendapatkan denda pajak hingga Rp 80,5 juta. Dodit telah mengajukan surat permohonan pengurangan atau penghapusan denda tetapi ditolak.
Menanggapi hal tersebut Yustinus Prastowo menyampaikan permintaan maaf melalui akun twitter @prastow. "Mas @Dodit_Mulyanto nyuwun pangapunten njih. Kami koordinasikan dengan teman-teman @DitjenPajakRI agar dicek permohonan pada waktu itu. Matur nuwun," kata dia.
Babe Cabita
Widy Heriyanto
Teranyar, cuitan Widy viral di media sosial Twitter lantaran komentarnya terhadap curhatan warganet dinilai tak pantas. "Sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo skrg kan jadinya lo bacot tanpa minim literasi peraturan," kata Widy melalui akun Twitternya, @wadawidy, Rabu 22 Maret 2023.
Tak hanya itu, Widy sempat menggunakan kata-kata tidak pantas untuk membalas komentar para warganet lain. Komika Arie Kriting pun menanggapi cuitan tersebut dengan dan me-mention Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo. Arie menganjurkan para pejabat pajak agar lebih bijak dan membatasi penggunaan media sosial terlebih dahulu.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Yustinus Prastowo melalui Twitter pribadinya. "Siap Bang @Arie_Kriting Banyak terima kasih utk masukan yang sangat baik. Kami sdh menyampaikan ke internal utk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih utk masukan dan kritik publik," cuit Prastowo, Kamis kemarin.
Pilihan Pambaca: Stafsus Sri Mulyani Minta Maaf Soal Piala Fatimah Zahratunnisa Dikenai Pajak Rp 4 Juta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.