PERUSAHAAN konsultan Jepang, New Japan Engineering Consultants Inc. (New Jec), telah ditunjuk untuk melakukan studi kelayakan pembangunan pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) di Muria, Jawa Tengah. PLTN yang ramai dibicarakan itu akan dibuatkan studi kelayakannya sesudah penandatanganan kerja sama Jumat lalu, antara Presiden New Jec, Tatsuo Nishigori, dan Dirjen Badan Tenaga Atom Nasional, Djali Ahimsa. Dirjen Anggaran Benyamin Parwoto, yang berhalangan hadir, juga akan menandatangani naskah tersebut. Anak perusahaan Kansai Electric ini memenangkan tender yang diperebutkan juga oleh perusahaan konsultan Prancis, Sofratome, Canatome (Kanada), dan Bechtel (Amerika Serikat). New Jec tidak asing buat Indonesia, karena perusahaan ini juga yang bertindak sebagai konsultan untuk beberapa proyek besar seperti Waduk Kedungombo, Saguling, dan Cirata. Studi kelayakan akan berlangsung 4,5 tahun, dengan biaya 1,5 milyar yen. Seluruh proyek dibiayai New Jec, yang kabarnya meminjam dari Exim Bank Jepang. Pemerintah Indonesia harus membayar New Jec, enam bulan setelah studi selesai, dengan jangka waktu pengembalian lima tahun dan bunga 7,5 persen tiap tahunnya. PLTN direncanakan akan dibangun di semenanjung Muria, Pati, Jawa Tengah, tahun 2003. Untuk tahap pertama akan dibangun dua unit, dengan kapasitas masing-masing 600 Megawatt, guna memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa, yang diperkirakan mencapai 7.000 Megawatt pada tahun 2015. Pembangunan proyek yang tiap unitnya menelan biaya US$ 1,2 milyar ini akan ditenderkan kembali setelah studi kelayakan selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini