BERLANGSUNG satu bulan (9 Agustus sampai 9 September), pameran dagang Surabaya Expo yang dinyatakan berskala internasional ini tiap hari rata-rata dibanjiri 20.000 penonton. Pokoknya mbludak. Sejumlah konglomerat Indonesia ikut ambil bagian, seperti Astra, Gudang Garam, Bakrie & Brothers, dan PT United Tractors. Yang disebut terakhir ini, pada minggu pertama saja, sudah menggaet transaksi Rp 1,6 milyar. Tapi panitia menyatakan bahwa pameran yang melibatkan 273 peserta itu benar-benar tidak mencari untung. "Ini bukan proyek komersial," ujar Ir. H. La Nyalla M. Mattalitti, Ketua Pelaksana Surabaya Expo. Katanya, tujuan utama expo adalah mempertemukan konsumen dan produsen, hingga menghasilkan transaksi. Dan ia dengan berani memperkirakan bahwa pada saat penutupan Surabaya Expo, transaksi bisnis bisa mencapai Rp 250 milyar. Sementara produk lokal dipajang di parkir timur Surabaya Plaza -- khusus buat expo nasional -- expo internasional mengambil tempat di World Trade Center (WTC), diisi oleh tujuh negara, yakni RRC, Taiwan, Singapura, Australia, Belanda, Italia, Malaysia. Tak salah lagi, stand RRC, yang memenuhi satu lantai WTC, paling dipadati pengunjung, terutama stand Provinsi Fujian. Mungkin karena di sini digelar pelbagai barang kerajinan, batu permata, batu giok, guci, dan lain-lain. Tapi stand Cina juga menampilkan truk "Jeifang", yang harganya cuma Rp 38 juta on the road dan sudah laku lebih dari 50 unit. Pemimpin delegasi Cina, Ma Yaozeng, berharap, lewat Surabaya Expo kelak, akan terjadi kontak bisnis yang lebih lancar antara RRC dan Indonesia. Dan siapa tahu, kontak langsung RRC-Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini