Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Sudah Jatuh Tertimpa Mimpi

Bisnis inti Krakatau Steel jeblok sejak 2012. Perusahaan berharap pabrik pengolah bijih besi bisa mendongkrak profit. Pabrik tak kunjung berproduksi, perusahaan malah merugi.

6 April 2019 | 00.00 WIB

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim (berhelm kuning) saat penyalaan perdana blast furnace di Cilegon, Banten, Desember 2018./bumn.go.id
Perbesar
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim (berhelm kuning) saat penyalaan perdana blast furnace di Cilegon, Banten, Desember 2018./bumn.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Harry Sampurno sebetulnya telah lama memantau panas-dingin bisnis PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Saat ia pertama kali ditugasi menjadi Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada 2015, Krakatau Steel sedang menggarap pendirian pabrik pengolahan bijih besi dengan teknologi batu bara. Perseroan akan menekan penggunaan gas, komponen ongkos produksi terbesar dalam pembuatan baja.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus