Suntikan Rp 5 Miliar untuk ANTV

Stasiun televisi ANTV kini bisa sedikit melonggarkan ikat pinggang. Salah satu perusahaan pengelola investasi Singapura, CMA, belum lama ini menyuntikkan dana Rp 5 miliar kepada stasiun televisi milik Bakrie itu. Suntikan ini memang tak seberapa, mengingat kebutuhan dana stasiun tv—yang posisinya paling bawah di antara enam televisi swasta ini—mencapai Rp 100 miliar. Tapi dana itu paling tidak membuat manajemen ANTV bisa sedikit bergerak untuk membenahi manajemen stasiun tv yang makin terpuruk itu. Menurut bos Bakrie, Aburizal Bakrie, kepada Koran Tempo, suntikan modal itu akan berlanjut. "Mereka akan terus menambah modal sambil memperbaiki kinerja dan mengganti manajemen ANTV," katanya. Sebagai kompensasi, CMA akan mendapatkan convertible bond (obligasi yang bisa ditukar dengan saham). Jika mereka tertarik untuk terus mengelola ANTV, CMA bisa mengonversi surat utang itu menjadi saham. Tentu saja, jika masalah utang ANTV senilai Rp 1 triliun sudah beres. Sejauh ini, Bakrie Capitalindo—pemilik ANTV—tinggal menunggu persetujuan dari tujuh persen pemegang obligasi ANTV terhadap rencana debt to equity swap (pertukaran utang dengan saham). Masuknya CMA ini mengakhiri berbagai spekulasi yang muncul. Sebelumnya, Kelompok Kompas Gramedia (KKG) dan Indopac Media (Republika) berniat masuk. Indopac bahkan sudah setuju menyuntikkan dana US$ 20 juta atau sekitar Rp 200 miliar. Tapi yang berhasil ternyata CMA, perusahaan dari Singapura itu.