DARI Medan ia meluaskan usahanya ke Cirebon untuk mengolah
udang. Ternyata bagi PT Indra Deli bukanlah gampang untuk
memperoleh udang di Cirebon, padahal sebutannya adalah Kota
Udang.
Dengan investasi Rp 1,25 milyar, PT Indra Deli telah membangun
cold storage atau gudang pendingin yang merupakan satu-satunya
di Cirebon, bahkan juga di Jawa Barat. Di situ diolahnya udang,
kaki kodok, sotong, cumi cumi dan ubur-ubur untuk keperluan
ekspor. Pasaran yang ditujunya terutama sekali adalah Jepang, di
mana rakyatnya doyan makanan laut.
Cold storage di Cirebon itu berkapasitas produksi 600 ton udang
tiap bulan. Tapi ia bekerja jauh di bawah kapasitas (40-50%
saja). Karena, kata direktur R. Ng Kembaren dari PT Indra Deli
kepada TEMPO, "kami kekurangan bahan pokok."
Sesungguhnya bahan pokok itu bisa cukup tersedia jika
perusahaan diizinkan membeli langsung dari para nelayan. Tapi di
Cirebon, pemda Kodya mengharuskan setiap pengusaha pengolahan
hasil laut membeli bahan baku melalui tempat pelelangan, guna
mencegah monopoli. Dan terhadap PT Indra Deli rupanya juga tidak
ada pengecualian, walaupun Walikota Cirebon sendiri merestui
pembangunan cold storage itu.
Kesulitan lain bagi investor Medan itu di Cirebon ialah
kedatangan kapal yang tidak lancar. Cuma sebulan sekali bisa
diharapkan kapal datang untuk mengangkut hasil laut Cirebon itu.
"Bayangkan, modal kerja kami jadi terhambat," kata Kembaren
lagi. "Kalau kapal singgah tiga kali dalam sebulan, hasil
produksi yang dapat diekspor akan lebih banyak lagi." Dalam hal
ekspor udangi ke Jepang, transportasinya masih tertolong. Tapi
untuk ekspor kaki kodok ke Elropa rupanya sulit sekali menunggu
kapalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini