SEKITAR tahun 1920-an orang Belanda mulai memperkenalkan
kebiasaan bersepatu di Kalimantan. Sejak itu Amuntai di Hulu
Sungai Utara berkembang sebagai pusat pengrajin sepatu dan
sandal, selain kopiah. Ciri khas orang Amuntai pun sudah dikenal
jauh ke luar kampung halamannya. Maka sekarang bila orang
bertanya dari mana datangnya para tukang sepatu, sandal dan
kopiah di banyak kota di Kalsel dan Kaltim, sebagian besar pasti
menjawab: Amuntai atau Alabio (juga termasuk HSU).
Demikian pula kiranya jawaban mereka yang menjual barang itu.
Hasil kerajinan Amuntai itu malah sampai dijual orang di
Sumatera. Pedagang Cina, tentu saja, turut mempopulerkan Amuntai
sarnpai ke luar Kalimantan. Antara lain di Banjarmasin, pernah
ada perusahaan sepatu Cina milik Hoo Hien memakai pengrajin dari
Amuntai yang produknya cukup dikenal.
Tapi Amuntai boleh dikatakan kehilangan daya-tarik mulai 1960,
karena sepatu dan sandal yang diimpor dari Jepang membanjiri
pasaran lokal. Barang impor itu mendesak usaha inclustri runah
tangga. Walhasil, demikian Rachmat Marlim dari Martalpura
melaporkan untuk TEMPO, produk Amuntai bak kerakap di atas batu
- cuma bisa beredar di pasaran kota-kota Hulu Sungai. Namun
karena sudah merupakan kerja turun-temurun, mereka terus
bertahan sedaya mampu.
Belakangan ini, dengan dibukanya jalan darat
Banjarmasin-Samarinda (Balikpapan) lewat Panajam, pasaran bagi
sepatu Amuntai terbuka lagi. Pertamina pun sudah memesan sepatu
Amuntai untuk karyawannya di wilayah itu dalam jumlah besar.
Maka lahirlah Persatuan Industri Sepatu Amuntai (PISA), yang
ternyata effektif untuk berurusan dengan bank dan Dinas
Perindustrian Kalsel.
KIK (Kredit Industri Kecil) sudah mulai dinikmati para anggota
PISA itu. Malah persatuan itu suda11 mengirim pula sekretaris
Syukeri dan pengusaha Baderi yang dikenal dengan merek Berlian
untuk meninjau ke Cibaduyut, pusat pengrajin sepatu di Jawa
Barat. Baderi, sesudah pulang dari peninjauan itu, berkata:
"Kami tak memiliki peralatan seperti yang ada di sana." Sadarlah
ia betapa sudah kuno mesin jahit sepatu-sandal yang ada di
Amuntai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini