Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yakin Bandar Udara Kertajati, Majalengka, bakal segera ramai. Sebab, saat ini pengembangan bandara internasional di Jawa Barat itu tinggal menunggu penyelesaian pembangunan jalan tol menuju Kota Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita tunggu penyelesaian jalan tol dari Bandung ke Kertajati. Menurut saya, pasti ramai tahun ini," ujar Luhut di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.
Pemerintah kini tengah menggenjot penyelesaian pembangunan jalan tol Bandung ke Kertajati. Pembangunan jalan bebas hambatan itu, menurut Luhut, sudah mulai dikerjakan dan direncanakan rampung pada tahun ini. "Itu hanya tinggal soal tanah sedikit."
Selain itu, pemerintah juga memacu tingkat keterisian bandara anyar itu dengan adanya pelayanan pemberangkatan ibadah haji mulai tahun ini. Kata Luhut, layanan haji itu bukan hanya bisa meramaikan Kertajati, namun juga bisa mempermudah jemaah haji.
"Jangan semua menumpuk di Cengkareng, kan kasihan orang yang mau haji harus ke Cengkareng dulu, misalnya saja orang Garut dan Majalengka kan lebih dekat dari Kertajati," ujar Luhut.
Di samping itu, menurut Luhut, pemerintah juga mulai memindahkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, ke Kertajati. "Mungkin luar negeri nanti dari situ semua, sementara di sana untuk penerbangan dalam negeri."
Sebelumnya, Bandara Kertajati sempat dikritik oleh Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto saat debat capres kedua, Ahad lalu, Prabowo menyatakan menghargai Jokowi yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Namun kinerja tim Jokowi dinilainya kurang efisien.
"Infrastruktur dikerjakan grusa-grusu tanpa feasibility study yang benar, sehingga banyak infrastruktur yang tidak efisien, sehingga merugi dan sulit dibayar," ujar Prabowo. "Infrastruktur jangan hanya jadi monumen, jangan seperti LRT di Palembang maupun Bandara Kertajati."
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya telah menanggapi sentilan calon Presiden Prabowo Subianto dalam debat capres kedua soal Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Menurut Ridwan, masalah Bandara Kertajati itu pada aksesnya. “Problem Kertajati itu masalah akses Cisumdawu. Pak Presiden juga menyampaikan, kan?” kata dia, di Bandung, Senin, 18 Februari 2019.
Ridwan Kamil berujar pembahasan pengalihan layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Kertajati juga masih belum tuntas. “Opsinya sedang dibahas, full 100 persen (dialihkan), atau sebagian,” kata dia.
Sementara itu, upaya menggenjot tingkat keterisian Bandara Kertajati, menurut Ridwan Kamil, terus dilakukan. Di antaranya mengupayakan penambahan layanan penerbangan umrah. “Sementara proses itu, kita akan full di yang namanya umrah dan haji. Karena itu kan perjalanan travelling yang tidak terlalu sedinamis bussiness-trip, itu mah schecdule-flight Saya kira itu yang paling realistis,” kata dia.
Sama seperti Luhut Pandjaitan, Ridwan Kamil juga optimistis penerbangan haji dari Bandara Kertajati bisa dimulai tahun ini. Kendala asrama haji, misalnya akan dibereskan oleh PT Angkasa Pura II. “Itu sudah komitmen Angkasa Pura II, boleh tanya, janji ke saya mereka akan bikin asrama haji temporer di lingkungan bandara,” kata dia.