Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia akan menggratiskan tarif tol selama dua hari pada 8 dan 9 April 2024. Tarif tol gratis ini akan diberlakukan bagi pengguna kendaraan pribadi kelas 1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak tanggung- tanggung total dana yang dikucurkan oleh pemerintah untuk pengadaan tarif tol gratis mencapai 37,6 juta Ringgit atau setara 126,3 miliar rupiah. Dana tersebut akan diserahkan kepada 33 perusahaan konsesi tol Malaysia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari total anggaran subsidi tersebut pemerintah Malaysia sudah mencairkan dana sebesar 19 RM atau 63, 8 Miliar Rupiah kepada perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Malaysia Datuk Seri Alexander Nata Linggi.
"Jika kita mengumpulkan biaya untuk dua hari tersebut, pemerintah menghabiskan sekitar RM38 juta (Rp 127 miliar) untuk membayar 33 perusahaan konsesi jalan tol di negara tersebut. Itu sekitar RM19 juta (Rp 130 miliar) per hari. Itu keputusan Kabinet, dan sudah final," kata dia.
Selain itu tarif jalan tol gratis di Malaysia juga pernah dilakukan pada 2019. Tarif jalan tol gratis tersebut akan dilakukan di 4 ruas jalan. Adapun 4 ruas jalan tersebut ialah Lebuhraya Damansara Puchong (LDP), Sistem Penyuraian Trafik KL Barat (Sprint), Lebuhraya Shah Alam (Kesas) dan terowongan SMART di Kuala Lumpur.
Mahathir Mohammad yang pada waktu itu menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa anggaran dana yang digunakan untuk tarif tol gratis berasal dari uang pajak yang dibayarkan masyarakat.
"Saya sadar akan banyak kritik dari rakyat jika tarif tol dihapuskan. Tapi Mereka harus mengerti, bahkan jika mereka tidak membayar tarif jalan tol, pemerintah harus membayarnya dari uang pembayar pajak. Pada akhirnya rakyat juga yang membayar, meski melalui pemerintah," kata Mahathir Mohamad, dikutip dari Free Malaysia Today, 25 Februari 2019.
Wacana tarif tol gratis Malaysia juga dikomentari Lim Guan Eng selaku Menteri Keuangan Malaysia yang menjabat pada saat itu. Ia memperkirakan pengguna akan menghemat dana hingga RM 180 juta atau setara Rp. 620 miliar.
Namun pemberlakuan jalan tol gratis tersebut hanya dilakukan pada jam- jam tertentu saat tol jarang dilalui orang. Hal tersebut untuk mendorong masyarakatnya melewati tol pada jam- jam di luar jam ramai pengguna jalan.
Bisakah Indonesia Terapkan Tol Gratis Saat Mudik Lebaran?
Berbeda dengan negeri tetangga, Indonesia hanya akan memberlakukan diskon tarif pada periode libur Lebaran Idul Fitri 2024. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Tulus Abadi mengatakan, kebijakan penarifan tol ada di tangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Abadi mengatakan bahwa Asosiasi Tol Indonesia (ATI) telah menyurati Menteri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait diskon tarif tol.
"Pertama diskon tarif itu kompetensinya BUJT. Asosiasi Tol Indonesia sudah berkirim surat kepada Menteri PUPR untuk menginformasikan bahwa akan ada diskon tarif kisarannya maksimum 20 persen dari yang ada, khususnya di Trans Jawa yang diberlakukan," kata dia dikutip dari Antara.
Program tarif jalan tol gratis jelang Hari Raya Lebaran di Malaysia bukanlah yang pertama kali, melainkan sudah dilakukan pemerintahnya pada tahun- tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 lalu pemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol untuk 33 jalan tol di negeri Jiran. Berbeda dengan tahun ini, program jalan tol gratis dilakukan selama 4 hari berturut- turut. Selain itu program jalan tol gratis ini pernah dilakukan juga pada tahun 2022.
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kembali membahas pemberian diskon tarif tol untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik periode libur Idul Fitri 1445 H/2024 M.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada PT. Jasa Marga, BPJT dan BUJT atas inisiatif kebijakan pemberian diskon tarif tol berlaku di jalan Tol Trans Jawa (dari Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya) diberikan pada periode arus mudik dan arus balik idul fitri 2024. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas terutama di jalan tol pada periode tersebut," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam rapat bersama dengan sejumlah instansipada Selasa, 2 April melalui Zoom.
TIARA JUWITA | FATIMA ASNI SOARES I INTAN SETIAWANTY