Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

Kadin Indonesia versi Munaslub mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan BIN saat Munas Kadin 2021 silam.

20 September 2024 | 12.31 WIB

Kadin Indonesia kubu Anindya Bakrie melakukan konferensi pers ihwal Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2024 di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Ahad, 15 September 2024. Turut hadir Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI dan Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Perbesar
Kadin Indonesia kubu Anindya Bakrie melakukan konferensi pers ihwal Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2024 di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Ahad, 15 September 2024. Turut hadir Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI dan Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas. TEMPO/Riani Sanusi Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat siang, 20 September 2024 dimulai dengan formatur terpilih Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia versi Munaslub Mulyadi Jayabaya mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan BIN saat Munas Kadin 2021 silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kemudian informasi mengenai awal mula terungkapnya pegawai Sec Bowl Kuningan mencuci alat masak dan makan di toilet hingga tutup gerai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu berita tentang data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang ada di Direktorat Jenderal Pajak disebut-sebut telah bocor. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:

1. Kubu Anindya Bakrie Ungkit Keterlibatan Jokowi dan BIN dalam Muluskan Arsjad Rasjid Terpilih di Munas Kadin 2021

Formatur terpilih Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2024 Mulyadi Jayabaya mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Musyawarah Nasional (Munas) Kadin 2021 lalu. Ia menyebut, terpilihnya Arsjad Rasjid dalam Munas Kadin saat itu tak lepas dari campur tangan istana.

“(Munas Kadin) di Kendari itu kalau tanpa dukungan BIN dan Pak Jokowi itu (Arsjad) tidak akan jadi Ketua Kadin,” ungkap Jayabaya pada Tempo, Kamis, 19 September 2024.

Padahal, kata dia, sebagian besar anggota Kadin daerah saat itu mendukung Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2021-2025.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Awal Mula Terungkapnya Sec Bowl Cuci Alat Masak dan Makan di Toilet hingga Tutup Gerai

Pemilik restoran Sec Bowl, Rius Vernandes, mengumumkan penutupan secara permanen cabang restorannya di Kuningan mulai 18 September 2024. Hal ini imbas dari viralnya Sec Bowl di media sosial setelah staf diketahui mencuci alat masak dan alat makan di toilet.

“Sec Bowl Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024. Pemusnahan peralatan dapur dan bahan baku makanan telah kami lakukan. Mohon maaf atas kelalaian kami,” kata Sec Bowl dan Rius lewat unggahan di Instagram pada Rabu, 18 September 2024.

Tak hanya menutup gerai dan memusnahkan peralatan dapur, Rius juga menyatakan akan bertanggung jawab apabila ada pelanggan yang terdampak setelah mengonsumsi makanan dari Sec Bowl Kuningan. Dia mengingatkan kepada para pembeli untuk menghubungi Sec Bowl jika pesanan yang dibeli dari gerai di Kuningan menyebabkan gangguan pada tubuh dalam waktu 48 jam.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

Data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang ada di Direktorat Jenderal Pajak disebut-sebut telah bocor. Tidak tanggung-tanggung, di antara 6 juta data yang diretas, termasuk milik Presiden Jokowi, anak sulungnya sekaligus Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, anak bungsunya Kaesang Pangarep, Menkeu Sri Mulyani, sampai Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ihwal dugaan bocornya data NPWP mencuat ketika pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengunggah tangkapan layar situs Breach Forums yang berisi tentang telah diretasnya 6 juta data NPWP dan diperjualbelikan dalam situs secgron oleh akun bernama Bjorka pada 18 September 2024.

Selain NPWP, data yang juga terseret di antaranya nomor induk kependudukan (NIK), alamat, nomor handphone, email, dan data lainnya. Harga jual seluruh data itu hanya Rp150 juta. 

Baca berita selengkapnya di sini.

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus