Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

27 September 2024 | 19.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 27 September 2024 dimulai dari empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie yang meliputi PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), dan PT Lativi Mediakarya (tvOne) bisa terancam pailit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Disusul, ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyebut fenomena “makan tabungan” bukan hanya dialami oleh masyarakat kelas bawah, tapi mulai menjalar ke kelas menengah. Ia menyebut kelas menengah tampak beralih ke mode survival dan rentan menjadi miskin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selanjutnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa keputusan pemindahan ibu kota Jakarta ke IKN sudah melalui proses yang sah dan sesuai aturan. Proyek IKN Kalimantan Timur bukan hanya keputusan pemerintah, tetapi juga merupakan hasil dukungan seluruh rakyat yang disampaikan melalui anggota DPR.

Berikutnya, Bank Indonesia (BI) mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal. BI mempromosikan proyek geothermal di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah. 

Terakhir, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pengembangan kluster pertanian di daerah-daerah strategis, seperti Kalimantan Tengah,  memiliki potensi besar untuk menangani masalah defisit pangan.

Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. 

Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:

Selanjutnya: 1. Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Ini Rincian Tagihan Kreditur,,,,

1. Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Ini Rincian Tagihan Kreditur ke 4 Perusahaan Media Milik Bakrie

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie yang meliputi PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), dan PT Lativi Mediakarya (tvOne) bisa terancam pailit. 

Alasannya, keempat perusahaan itu telah ditetapkan dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat, 20 September 2024. 

Majelis Hakim telah memberikan perpanjangan PKPU terhadap empat perusahaan tersebut selama 45 hari sejak 20 September hingga 4 November 2024. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun kepada keempat perusahaan keluarga Bakrie.

“Kami sangat berharap proses PKPU ini dapat dijalankan secara transparan dan fair sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk dikembalikannya saham MDIA ke rekening efek pada custodian bank VIVA, sehingga rencana perdamaian yang kami usulkan dapat mengakomodir semua kepentingan,” kata Direktur PT Visi Media Asia Tbk. (Viva) Neil Tobing dalam keterangan tertulis pada Rabu, 25 September 2024. 

Berita selengkapnya baca di sini.

2. Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyebut fenomena “makan tabungan” bukan hanya dialami oleh masyarakat kelas bawah, tapi mulai menjalar ke kelas menengah. Ia menyebut kelas menengah tampak beralih ke mode survival dan rentan menjadi miskin.

Menurutnya, tekanan inflasi pada kebutuhan pokok dan energi yang dibarengi gelombang PHK di berbagai sektor, membuat kelas menengah semakin bergantung pada tabungan untuk bertahan hidup. Kendati begitu, kata dia, penurunan tabungan di kelas menengah belum sebesar kalangan bawah.

“Namun, dalam jangka panjang pola ini dapat menjadi sinyal awal bahwa kelas menengah sedang berjuang untuk mempertahankan gaya hidup mereka,” kata Achmad kepada Tempo, Jumat, 27 September 2024.

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 3. Jokowi Mengklaim IKN Bukan Proyek Presiden Melainkan....

3. Jokowi Mengklaim IKN Bukan Proyek Presiden Melainkan Keputusan Rakyat, Ada Apa?

Presiden Jokowi menyatakan bahwa keputusan pemindahan ibu kota Jakarta ke IKN sudah melalui proses yang sah dan sesuai aturan. Proyek IKN Kalimantan Timur bukan hanya keputusan pemerintah, tetapi juga merupakan hasil dukungan seluruh rakyat yang disampaikan melalui anggota DPR.

Jokowi menegaskan bahwa ini bukan proyek pribadi presiden, melainkan keputusan bersama yang mencerminkan kepentingan nasional.

Pemindahan ibu kota dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah yang melanda Jakarta, seperti kepadatan, masalah infrastruktur, dan banjir, sekaligus mewujudkan desentralisasi pemerintahan. Proyek ini bukan hanya untuk masa jabatan Jokowi, tetapi sebuah visi jangka panjang bagi bangsa. Presiden juga mengklarifikasi bahwa anggapan IKN sebagai proyek pribadi Jokowi adalah keliru, karena keputusan ini merupakan hasil pembahasan dan persetujuan bersama DPR.

Berita selengkapnya baca di sini.

4. BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

Bank Indonesia (BI) mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal. BI mempromosikan proyek geothermal di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah. 

BI menyampaikan hal itu dalam Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024 yang berlangsung 25-27 September 2024. 

“Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi yang paling menjanjikan bagi Tiongkok,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Jumat, 27 September 2024. 

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 5. Mentan Targetkan Swawembada Pangan Melalui Pembangunan....

5. Mentan Targetkan Swawembada Pangan Melalui Pembangunan Kluster Pertaninan Modern di Kalimantan Tengah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menetapkan target pengembangan kluster pertanian modern untuk mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan. Mentan menyatakan pengembangan kluster pertanian di daerah-daerah strategis, seperti Kalimantan Tengah,  memiliki potensi besar untuk menangani masalah defisit pangan.

Amran Sulaiman mengatakan, “Jika 500 ribu hektare tanah di Kalimantan Tengah bisa kita garap dan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare, maka masalah defisit pangan dapat kita atasi,” kata Mentan dalam pernyataan tertulis, Kamis, 26 September 2024. 

Mentan menjelaskan pertanian modern berarti seluruh sarana dan prasarana produksi telah terintegrasi dengan teknologi dan mekanisasi. Generasi muda akan berperan sebagai operator yang mengendalikan teknologi untuk bertani, seperti drone dan remote control.

Berita selengkapnya baca di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus