Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

The Times, belum tiba ajalnya

Setelah menghilang selama 11 bulan, koran the times akan segera muncul kembali. karyawan (grafika nasional inggris) yang menyebabkan the times terganggu terbit itu, memperoleh kenaikan upah. (md)

3 November 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERKALI-KALI diduga ajalnya sudah dekat. Ternyata koran The Times akan segera muncul kembali. Les Dixon, pemimpin Serikat Grafika Nasional Inggeris (NGA), setelah lama berunding dengan manajemen Times Newspaper Limited, keluar dengan wajar berseri pekan lalu. l rhe Times akan ter bit secepatnya," kata Marmaduke J. HusseyJ Direktur Utama Times Newspaper, yang mengelola koran di London itu. Persetujuan rupanya tercapai hanya beberala jam menjelang deadline, bats waktu yang diberikan pihak manajemen dalam perundingan itu. Yang paling gembira tentu Lord Thomson of Flcet, ketua Thomson Organization, pemegang saham terbesar Times Newspaper. "Terima kasih Tuhan -- saya sangat berbahagia rasanya," katanya. Adalah 620 karyawan yang tergabung dalam NGA, yang menyebabkan Times dan The Sunday Times beserta 3 lampirannya tidak beredar sejak 30 Nopember tahun silam. Mereka menolak dimasukkannya teknologi komputer ke bagian setter dan opmak, yang akan mengambil alih sebagian besar peranan manusia. Dengan sistem komputer itu, pekerjaan menerbitkan koran makin cepat, dengan tenaga manusia yang makin sedikit pula. Kaum buruh selalu menentang usaha modernisasi ini sambil makin galak menuntut kenaikan upah. Pihak majikan terakhir terpaksa mengadakan 69 pembaharuan perjanjian upah kerja dengan 54 kelompok buruh setempat. Namun masih saja terjadi pemogokan liar, yang menyebabkan Times terganggu terbit. Manajemen pernah berusaha mengatasi gangguan di London dengan rencana mencetak Times edisi internasional di Frankfurt. Serikat buruh Jerman menentangnya, hingga rencana itu April lalu dibatalkan. Karyawan NGA, yang peranannya terancam komputer, tetap menuntut perjanjian kerja yang lebih baik. Selama ini 620 karyawan NGA yang lebih trampil dan berpendidikan, diupah lebih rendah ketimbang 2.000 karyawan buruh cetak Times yang tergabung dalam Natsopa. Times memiliki 4.260 karyawan, di antaranya 450 wartawan yang berhimpun dalam serikat sekerja tersendiri (NUJ). Kepincangan itu disebut Les Dixon sebagai "tragedi berdarah." Karena "pihak manajemen pernah memakainya sebagai alasan untuk menutup Times, " kata Dixon. Tapi setelah melewati perundingan yang amat meletihkan, diumumkan dengan resmi Times akan turun ke jalan 13 Nopember, sementara Sunday Times pada 11 atau 18 Nopember. Siapakah pemenang dalam pertarungan ini? Times Newspaper, karena harus tetap menggaji karyawan, rugi œ30 juta. Karyawan NGA, walaupun akan dikurangi, memperoleh kenaikan upah antara 34-40%. Tapi sementara itu manajemen Times Newspaper belum memperoleh persetujuan mengenai penempatan kamar mesin, dan bilamana komputer itu akan diterapkan. Keputusan terperinci akan diperoleh 3 tahun mendatang, yang akan diajukan pada suatu panel penilai yang diketuai Badan Arbitrasi Inggeris setempat. "Ini adalah suatu persetujuan dan perkenalan teknologi terbaik, yang pernah terjadi," sebut Dir-Ut Hussey. "Setiap orang yang bekerja dengan kami, tentu akan menerima upah terbaik." Sekalipun banyak koran Inggeris menyambut baik kembalinya Times, beberapa koran yang menjadi tetangganya di Fleet Street. mengecam persetujuan itu suatu pertanda menyerah pada pihak buruh. Ada yang cemas persetujuan kenaikan upah tadi akan mendorong buruh tetangganya menuntut perbaikan serupa. Bagaimana pun Times yang berusia 194 tahun adalah koran berpengaruh, sudah melembaga. Ia seolah tonggak keempat di luar lembaga yudikatif, eksekutif dan legislatif dalam demokrasi Inggeris. Tajuk rencana koran International Herald Tribune menyebutnya sebagai ujung tombak revolusi persuratkabaran, yang memelopori perubahan dramatis abad ke-18 dan 19. Tidak berlebihan sanjungan itu. Presiden Abraham Lincoln adalah orang pertama yang menyambut baik, ketika Times mengirimkan wartawan perangnya, William Russel, untuk meliput Perang Saudara di Amerika. "Sesungguhnya Times suatu kekuatan dunia," kata Lincoln. "Saya tidak tahu cara mengukur kekuatannya, kecuali dengan sungai Mississippi." Times mulanya diterbitkan John Walter, yang gagal dalam bisnis asuransi, dengan nama The Daily Universal Register di tahun 1785. Namanya 3 tahun kemudian jadi The Times. Oplah terakhirnya, sebelum diganyang pemogokan, 293.000 eksemplar -- dan Sunday Times 1,4 juta sehari. Meskipun oplahnya jauh di bawah koran lain yang enteng dan populer sifatnya, Times jadi sarapan bagi kelompok establishment Inggeris. Demikian kuat posisinya, hingga orang menggambarkannya dengan pameo "Inggeris tanpa Times adalah hal yang tak terpikirkan." Itulah sebabnya ketika koran tadi menyatakan dirinya terancam, lapor pembantu TEMPO di London -- Gabriel Gay, banyak lembaga swasta maupun pemerintah kecewa. Parlemen yang 85% anggotanya membaca Times bahkan sempat menyelenggarakan sidang darurat 11 bulan lalu dan membicarakan nasib koran yang sangat berprestasi di masyarakat Inggeris itu. Kini ia akan datang lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus