Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tinjau Lahan Food Estate Merauke Bersama Sri Mulyani, Mentan: Akan Jadi Lumbung Pangan Dunia

Dari potensi 1,2 juta hektare lahan pertanian di Merauke, pemerintah telah mengoptimalisasi lahan seluas 40 ribu hektare.

27 Februari 2025 | 22.13 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga dari kanan) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (keempat dari kiri) meninjau proyek food estate di Wanam, Merauke, Kamis, 27 Februari 2025. Dok. Kementerian Pertanian.
Perbesar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga dari kanan) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (keempat dari kiri) meninjau proyek food estate di Wanam, Merauke, Kamis, 27 Februari 2025. Dok. Kementerian Pertanian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau proyek cetak sawah food estate Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Kamis, 27 Februari 2025. Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Syafrie Syamsuddin, Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal Tandyo Budi, dan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal Richard T.H. Tampubolon turut hadir dalam acara ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam siaran pers Kementerian Pertanian (Kementan), Amran Sulaiman mengatakan telah menganggarkan Rp 15 triliun untuk program swasembada pangan. Duit sebesar itu salah satunya akan digelontorkan untuk mendukung proyek food estate di Merauke. Proyek ini mencakup optimasi lahan (oplah) dan ekstensifikasi lahan di lumbung pangan seluas 1 juta hektare itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amran Sulaiman mengatakan, saat ini proyek food estate di Merauke terus dipercepat. Pada awal 2025, pemerintah membidik 100 ribu hektare cetak sawah baru ditambah 300 ribu hektare optimasi lahan secara nasional. Saat ini, dari potensi 1,2 juta hektare lahan pertanian di Merauke, pemerintah telah mengoptimalisasi lahan seluas 40 ribu hektare. Optimasi lahan ini diklaim mendongkrak indeks tanam menjadi 2-3 kali setahun dan produktivitas rata-rata naik menjadi 6-7 ton per hektare.

“Alat dan mesin pertanian dalam jumlah yang besar secara bertahap (akan membantu petani) mengelola lahan di sini, juga bantuan benih unggul, pupuk subsidi, serta BBM bersubsidi pertanian,” ujar sepupu pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam ini.

Amran Sulaiman menambahkan, proyek food estate juga membuka peluang ekonomi bagi warga setempat melalui program brigade pangan. Ia mengklaim, banyak anak muda Papua kini memperoleh penghasilan hingga Rp 20 juta per bulan melalui program ini. Hal ini, ujar dia, menjadikan sektor pertanian semakin menarik bagi generasi muda di Papua Selatan.

“Ke depan, Wanam akan kami siapkan menjadi salah satu lumbung pangan terbesar, bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia. Dengan modernisasi pertanian dan tata kelola irigasi yang baik, lahan ini akan semakin produktif dan menyejahterakan masyarakat,” ujar Amran Sulaiman.

Dengan kehadiran Sri Mulyani, Amran Sulaiman menegaskan, dukungan anggaran negara untuk cetak sawah dan irigasi merupakan faktor kunci dalam percepatan proyek ini. Ia berujar, lahan oplah telah menghasilkan panen dua kali setahun. Selanjutnya, ia akan mengejar progres cetak sawah.

"Kami akan percepat agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan. Lahan ini adalah masa depan pangan Indonesia, bahkan dunia,” ujar menteri yang menjabat ketiga kalinya ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus