Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tinjau Pembangunan Perlintasan Satwa Liar di Tol IKN, Wakil Menteri PU: Upaya Pelestarian dan Menjaga Ekosistem

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengklaim pembangunan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) memperhatikan lingkungan.

2 Desember 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, mengklaim pembangunan tol akses Ibu Kota Nusantara (IKN) memperhatikan lingkungan. Selain itu, menjamin keberlangsungan hidup satwa liar di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum membangun terowongan atau perlintasan satwa liar di Tol Akses IKN seksi 2B segmen Kariangu-Simpang Tempadung.

“Ini bagus sebagai upaya pelestarian dan menjaga ekosistem yang berkelanjutan,” kata Diana saat meninjau proyek perlintasan satwa di Tol Akses IKN pada Ahad, 1 Desember 2024, dikutip dari keterangan resmi.

Diana menuturkan, terowongan perlintasan satwa di Tol IKN dibangun sepanjang 80,77 meter; lebar 25,12 meter; dan tinggi 12,74 meter. Agar menyerupai habitat asli satwa liar, terowongan ini dilengkapi tanaman hijau.

Ihwal bahan baku, Diana mengatakan perlintasan satwa di Tol IKN dibangun menggunakan corrugated steel plate atau pelat baja berbentuk gelombang. Diana berujar, terdapat empat ititik terowongan perlintasan satwa di sepanjang Tol IKN untuk pergerakan hewan liar, seperti beruang madu.

Sebelumnya, Sebelumnya, Guru Besar bidang biologi konservasi di Universitas Indonesia (UI) Jatna Supriatna mengusulkan kawasan IKN memiliki koridor ekologi. Dasarnya, Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah dengan kekayaan biodiversitas terbesar di dunia. Biodiversitas di Kalimantan Timur disebutnya lebih tinggi di antara wilayah lain di Kalimantan.

Otorita IKN kemudian menyampaikan bahwa ada dua bentuk koridor satwa untuk mengupayakan kelestarian keanekaragaman hayati di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kedua koridor tersbut, yakni koridor alami dan koridor buatan.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Otorita IKN, Myrna Asnawati Safitri, mengatakan koridor satwa alami ada terbentang di bagian utara dan selatan IKN. Di bagian utara yaitu lanskap koridor Gunung Parung yang menghubungkan habitat satwa liar di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Samboja dengan Hutan Lindung Beratus (di luar wilayah IKN). Di bagian selatan IKN yaitu koridor yang menghubungkan Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto dengan Hutan Lindung Sungai Wain (di luar wilayah IKN). 

"Kedua bentang alam tersebut memiliki nilai konservasi tinggi dan membutuhkan usaha konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati secara khusus," kata Myrna kepada Tempo, Kamis 6 Juni 2024.  Sedangkan untuk koridor buatan, Myrna menjelaskan, merupakan koridor satwa yang terintegrasi dengan pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol. 

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Bapanas Salurkan Kendaraan Stabilitasi Pasokan dan Harga untuk Lima Provinsi 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus