Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Rabu, 30 Maret 2022, meninjau terowongan enam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Purwakarta, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut sempat melihat aliran air yang keluar dari dinding terowongan 6 saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dia lalu menghampiri sumber air dari sisi kiri sebelah outlet terowongan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air tersebut tampak jernih mengikuti saluran yang mengarahkan menuju hilir saluran. Luhut mengulurkan satu telapak tangannya mengambil air yang mengalir tepat berada di bawah kakinya.
Ia juga menyempatkan membasuh dua kali tangannya dengan air tersebut. Luhut kemudian terlihat sedang membahas aliran air tersebut kepada pihak kontraktor dari China Railway Group Limited (CREC).
Soal aliran air itu, Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan lebih jauh. Air tersebut keluar dari sisi kanan dan kiri dinding, namun sudah melalui saluran yang disediakan.
Dwiyana mengatakan air tersebut berasal dari bukit selama proses pengeboran terowongan. Pihaknya pun juga telah menangani dan akan memastikan siap dalam proses perampungan selanjutnya.
“Di sini ada sumber air yang sekarang kita kondisikan ke saluran air yang sebenarnya, terus air yang gede kita salurkan menjadi air yang kecil-kecil salurannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa saluran air ini masih akan diselesaikan. Hal ini dilakukan agar pada bulan Mei 2022 nanti, proses pemasangan bantalan untuk rel kereta bisa dikerjakan.
Usai memantau sekilas kondisi terowongan enam, Luhut memberikan keterangan kepada awak media. Ia menjelaskan bahwa pengerjaan terowongan ini semat terhambat akibat tanah longsor dan kendala teknis.
Kemudian pada November pada tahun ini, pemerintah berharap sudah ada uji coba operasional. “Kita mau pada November tahun ini sudah ada uji coba dari Plered (Purwakarta) ini sampe ke Tegal Luar (Bandung) 40 kilometer. Dan kita coba nanti target kita karena tadi ini kan masalah longsor ya jadi ada tertunda lima sampai enam bulan,” kata Luhut.
Pemerintah akan mempercepat perencanaan uji coba operasional 10 bulan dari sekarang. “Kita masih coba pepet-pepetin kalau bisa ya 10 bulan dari sekarang, kita sudah trial jalan ini 10 bulan. Kalau itu, target kita (pemerintah),” tuturnya.
Dia menilai kerja sama antara dua kontraktor dari Indonesia Cina berjalan sangat baik. Terkait persoalan dana pembangunan, dia pun mengklaim tidak ada permasalahan sampai sejauh ini.
“Pendanaan yang lain saya lihat gak ada masalah. Jadi jangan dibuat isu-isu untuk Ibu Kota Negara (IKN) investornya pergi,” ungkapnya.
Terowongan enam memiliki panjang 4.478 meter yang pembangunannya telah rampung pada Februari lalu. Ini merupakan terowongan terpanjang dari 12 terowongan lainnya dalam jalur kereta cepat, lalu untuk total pencapaian pembangunan mega proyek ini diklaim pihak Presiden Direktur KCIC sudah mencapai 80 persen.
Berdasarkan pantauan Tempo, pada sisi luar terowongan masih tampak kendaraan berat sedang parkir dengan jarak yang cukup jauh dari lokasi. Saat memasuki terowongan, harus melewati rumah warga sekitar dan jalannya menurun ke bawah.
Jalur kereta cepat ini masih tampak putih buram bekas cor yang di bawahnya terdapat tonjolan besi untuk pemasangan bantalan rel. Tepat di atas terowongan dari sisi outlet, tampak dua buah rumah yang berdiri.
Sedangkan pada sisi dalam terowongan, jalur tengahnya disediakan ruang untuk saluran air di bawah dibatasi dengan cone berwarna oranye yang diikat dengan tali. Dinding atas pada satu sisi tampak lampu panjang berwarna putih yang menerangi sepanjang terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.