Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Trenggono Paparkan 5 Program Ekonomi Biru ke Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengonsolidasikan 5 program ekonomi biru bersama para pimpinan perguruan tinggi perikanan dan kelautan seluruh Indonesia.

21 September 2022 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Tempo BNI Bilateral Forum 2022 pada Kamis, 12 Mei 2022 di Ballroom Hotel The Langham, Jakarta. (Foto: Norman Senjaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan 5 program ekonomi biru ke para pimpinan perguruan tinggi perikanan dan kelautan seluruh Indonesia. Program ini didorong agar bisa mengoptimalkan pembangunan pesisir berkelanjutan dalam upaya mendongkrak kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Implementasi Ekonomi Biru diharapkan bisa menekan ancaman kerusakan ekologi akibat berbagai kegiatan ekonomi yang memanfaatkan laut," kata Menteri Trenggono pada Selasa 20 September 2022.

Hal itu disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia dan Seminar Nasional Bertajuk Society 5.0 dan Ketahanan Bencana untuk Pembangunan Pesisir Berkelanjutan di Gedung Prof. Soedarto Universitas Diponegoro, Semarang,

Adapun 5 program utama berbasis ekonomi biru yang disiapkan KKP untuk menyeimbangkan kepentingan lingkungan dan ekonomi itu adalah:

Pertama, perluasan kawasan konservasi perairan mencapai 26,4 juta hektare dari target 32,5 juta hektare pada 2030, dengan fokus utama pengelolaan yang efektif untuk menjaga fungsi serapan karbon biru dan sebagai tempat pemijahan ikan.

Kedua, penangkapan ikan terukur berbasis kuota di 6 zona yang ditetapkan oleh pemerintah. Bertujuan untuk menekan overfishing sehingga stok ikan terjaga dan terkelola dengan baik.

“Untuk membuat tata kelola laut menjadi legal, regulated and reported, Indonesia menetapkan kebijakan penangkapan ikan secara terukur yang berbasis kuota. Kebijakan ini akan diperuntukan kepada nelayan tradisional dan industri" katanya

Ketiga, peningkatan perikanan budidaya berkelanjutan. Oleh karena itu perlu dilakukan untuk mendorong pengembangan komoditas unggulan, seperti udang, kepiting, lobster, rumput laut, dan ikan bernilai ekonomis tinggi. 

Keempat, menjamin wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terjaga dengan baik. Dilakukan dengan penataan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil termasuk memastikan kegiatan yang pemanfaatan sesuai dengan alokasi, daya dukung, dan mitigasi dampaknya.

Kelima, untuk menjaga kesehatan laut, salah satu program utama KKP adalah Bulan Cinta Laut. "Program ini dilaksanakan melalui aksi bersih sampah laut di Indonesia dengan melibatkan nelayan," kata Trenggono.

Guna memastikan kebijakan ini terlaksana dengan baik, ia memastikan implementasi program ekonomi biru, laut Indonesia akan termonitor dengan baik melalui pantauan teknologi satelit dan kapal pengawas yang terkoneksi secara digital.

NABILA NURSHAFIRA 

Baca: Ojol Sebut Bansos BBM dari Sri Mulyani Tak Kunjung Cair, Kemenkeu Beri Penjelasan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus