Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tujuan Holding Farmasi, Mulai Obat Murah sampai Kurangi Impor

Kementerian BUMN belum lama meresmikan berdirinya Holding Farmasi yang terdiri dari PT Biofarma (Persero) sebagai induk holding

5 Februari 2020 | 23.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konferensi pers pengenalan Holding Farmasi BUMN yang baru terdiri dari (ki-ka) Dirut Indofarma Arief Pramuhanto, Dirut Bio Farma Honesti Basyir, Dirut Kimia Farma Verdi Budidarmo di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/EKO WAHYUDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum lama meresmikan berdirinya Holding Farmasi yang terdiri dari PT Biofarma (Persero) sebagai induk holding, bersama PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indonesia Farma (Indofarma) Tbk.

Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir mengungkapkan tujuan dari pembentukannya Holding Farmasi salah satunya untuk meningkatkan ketersediaan produk yang terjangkau.

"Harga murah memang amanah, karena holding dibentuk memang untuk harga obat agar murah karena ada sinergi dari ujung ke ujung dari produsen ke konsumen," kata dia di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

Honesti mengatakan, bahwa sering kali terjadi kelangkaan kepada obat-obat tertentu karena para pelaku industri farmasi berjalan secara parasial karena tidak ada sinergi. Dengan adanya holding menurutnya bisa membangun jaringan dari suplai hingga demand, dan meningkatkan aksesibilitas terhadap obat-obatan.

"Kita punya 1.300 outlet kemudian didukung  dengan 15 pabrik, grup Kimia Farma memiliki 11 pabrik. Lalu mengedepankan, jadi ini merupakan kekuatan dalam sinergitas holding," ungkapnya.

Kemudian, Honesti menuturkan dengan holding farmasi bisa menurun ketergantungan bahan baku impor dari 90 persen ditekan menjadi 75 persen, karena adanya sinergi perusahaan sehingga mereka bisa fokus mengerjakan pasarnya masing-masing dan membuat produksi menjadi efisien.

Ia mengungkapkan, bahwa perseroan farmasi sebelumnya melakukan impor bahan baku yang berasal dari Cina dan India dengan porsi yang sama besarnya.

"Dengan holding kita akan meningkatkan kapasitasnya, dari sisi produk juga akan mendukung keterjangkauan dengan meluncurkan produk baru, lalu efisiensi dengan meningkatkan skala bisnis BUMN farmasi, jadi keberadaan holding ini strategis dukung program pemerintah," ujarnya.

Honesti mengungkapkan, bahwa pembentukan holding farmasi adalah langkah awal Indonesia dalam membangun ekosistem layanan kesehatan. Karena kedepannya Pemerintah sedang merencanakan pembuatan holding rumah sakit yang akan menjadi satu kesatuan.

"Nanti ada sinergi holding farmasi dan rumah sakit. Ada 74 rumah sakit BUMN yang ada di Indonesia sekarang, jadi diintegrasikan sistem produk itu akan menentukan secara bersama. Jadi kami optimis holding farmasi akan memperbaiki ekosistem kesehatan nasional," tuturnya.



EKO WAHYUDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus