Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan ritel Alfamart yang berada di bawah bendera PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. menyatakan kesiapannya untuk membuka gerai baru di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Kesediaan tersebut sudah disepakati melalui penandatangan nota kesepahaman pada September tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait hal tersebut, Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, Solihin, mengatakan perusahaannya masih menunggu arahan dari Badan Otorita IKN. “Kami sudah menandatangani MoU dengan Badan Otorita IKN pada September 2023 dan memastikan berminat buka di IKN. Saat ini kami menunggu saja bagaimana pengelolaan tempat di sana,” katanya kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa, 20 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Solihin mengatakan dalam MoU atau nota kesepakatan tersebut ada tiga hal yang disepakati bersama Badan Otorita IKN, yakni pembangunan infrastruktur, pengoperasian dan komersialisasi pusat distribusi logistik. Dia mengatakan dalam rancangan awal, Badan Otorita IKN akan menyediakan kawasan di zona komersil. Namun demikian, kata Solihin, belum ada kepastian kapan pembangunan infrastruktur di zona komersil tersebut selesai dikerjakan.
Solihin juga belum bisa memastikan siapa yang akan membangun gerai di kawasan zona komersil IKN. “Apakah skemanya kita menyewa atau melibatkan kerjasama dengan pihak lain, ini belum dibicarakan. Seperti apa bentuknya, kita menunggu,” kata Solihin.
Lebih lanjut, Solihin meminta pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur penunjang distribusi logistik di IKN. “Tantangan yang paling penting diperhatikan adalah logistik atau transportasi. Kalau sistem kita udah punya, dan toko-toko kita sudah ada di Balikpapan dan Samarinda,” katanya.
Dia menambahkan, Badan Otorita IKN menekankan penggunaan transportasi ramah lingkungan di IKN, termasuk dalam hal distribusi logistik. “Pengirimannya harus menggunakan transportasi bersih. Dari awal disampaikan transportasi di sana harus berbasis elektrik untuk mendukung IKN bebas emisi,” ujarnya
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, mengatakan sejumlah perusahaan ritel siap beroperasi di IKN. Menurut dia pembangunan gerai ritel di IKN harus sesuai dengan zona komersil yang ditetapkan pemerintah. “Tidak bisa sembarangan membangun. Ini disepakati di zona komersil saja, dan sekarang zona komersilnya belum jadi,” kata Roy, dikutip Antara, Rabu, 14 Agustus 2024.
Roy menyebutkan saat ini sudah ada sejumlah perusahaan ritel anggota Aprindo yang meneken kontrak pembangunan di IKN dengan PT Bina Karya (Persero). "Sudah tanda tangan, sudah kolaborasi, pasti bangun di dalam IKN tetapi kawasan komersial belum sekarang jadi kan. Karena di IKN enggak boleh berdiri semaunya, enggak boleh dekat istana atau dekat kantor kementerian, jadi semua pakai zonasi," kata dia.