Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tutup 96 Outlet Tahun Ini, BNI Pastikan Tak Ada Satu pun Karyawan Kena PHK

Keputusan BNI menutup sejumlah outlet dipastikan tidak akan berujung pada pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan.

12 Mei 2021 | 21.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nasabah bertransaksi menggunakan BNI Mobile Banking.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Transformasi digital yang tengah digiatkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI dan berimbas pada penutupan sejumlah outlet dipastikan tidak akan berujung pada pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Penutupan outlet bisa berupa cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan payment point, dan tidak ada satupun karyawan yang di putus hubungan kerjanya karena ini,” kata Mucharom, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 12 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Mucharom menanggapi berita sebelumnya yang menyebutkan BNI berencana menutup 96 outlet atau kantor cabangnya yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun ini. Keputusan ini tidak diambil secara tiba-tiba, tapi setelah memperhatikan mayoritas atau sekitar 80 persen volume transaksi oleh nasabah perseroan sudah dilakukan secara digital.

Data internal BNI juga menunjukkan saat ini jumlah transaksi yang dilayani oleh teller di kantor cabang terus menurun. Bila satu teller biasanya mampu melakukan hingga 150-200 transaksi, kini telah berkurang hampir 60 persennya.

Layanan digital BNI juga dapat dipercaya untuk membantu perusahaan-perusahaan semakin dimudahkan transaksinya melalui aplikasi BNI Direct. Digital ekosistem BNI juga unggul dalam penyediaan layanan Application Programming Interface (API).

Dia menuturkan, BNI mempercepat transformasi digital yang akan membuat layanan menjadi semakin cepat dan ringkas, namun tetap aman. Salah satu efeknya yakni penyesuaian jumlah outlet karena adanya peralihan penggunaan layanan dari outlet ke electronic channel atau digital branch.

Secara umum, rencana pembukaan, penutupan, atau relokasi suatu outlet didasarkan pada beberapa faktor, yaitu perkembangan layanan digital, kondisi bisnis, kebutuhan nasabah, dan juga rencana jangka panjang perusahaan.

Dalam rangka penguatan layanan digital tersebut, BNI juga melakukan pemetaan ulang terhadap jaringan kantor yang dimiliki, termasuk konversi outlet konvensional menjadi Syariah (Qonun di Aceh). Pemetaan ulang tersebut akan menjadi dasar bagi perseroan dalam menetapkan strategi bisnis, termasuk dalam penetapan layanan di outlet.

Lebih jauh, Mucharom menjelaskan, penutupan outlet tidak akan mengurangi layanan BNI bagi nasabah existing maupun masyarakat secara umum. Kebutuhan nasabah perseroan juga tetap dapat dilayani dengan aplikasi BNI mobile banking, mesin BNI Sonic, ATM maupun CRM BNI. Perusahaan terus menambah fitur-fitur baru pada aplikasi BNI mobile banking dan BNI Direct, serta layanan e-channel lainnya.

“Intinya, kebutuhan nasabah dapat dilayani dengan kapabilitas digital BNI yang semakin baik,” katanya. Hingga Maret 2021, total jaringan kantor BNI di Indonesia telah mencapai 2.233 outlet.

BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus