Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Usai Penembakan Donald Trump, Harga Emas Dunia Diprediksi Melejit Lampaui USD 2.500

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia bakal melejit setelah insiden penembakan Donald Trump saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.

14 Juli 2024 | 10.12 WIB

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump dibantu oleh Dinas Rahasia setelah tembakan terdengar selama rapat umum kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. REUTERS/Brendan McDermid
Perbesar
Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump dibantu oleh Dinas Rahasia setelah tembakan terdengar selama rapat umum kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. REUTERS/Brendan McDermid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia bakal melejit setelah insiden penembakan Donald Trump pada Ahad, 14 Juli 2024. Calon presiden AS dari partai Republik itu ditembak saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Harga emas dunia kemungkinan besar akan melampaui batas US$ 2.500 di tahun 2024, pasca penembakan," kata Ibrahim pada Ahad, 14 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun Donald Trump selamat, kata Ibrahim, hal tersebut mengindikasikan perpolitikan di AS semakin memanas. Kondisi ini akan menguatkan kembali dolar AS yang tadinya mulai melemah.

Oleh sebab itu, Ibrahim memperkirakan penguatan dolar AS akan berdampak terhadap safe haven. "Investor akan kembali melakukan pembelian secara langsung secara long term terhadap emas dunia."

Pada pertemuan pekan lalu, bank sentral AS The Fed menyatakan tetap akan menurunkan suku bunga dua kali, setelah melihat data inflasi inti yang terus mengalami penurunan. Sebelumnya, bank sentral mengatakan penurunan suku bunga kemungkinan besar akan mengindahkan inflasi inti yang masih cukup tinggi, yakni di level 3 persen.

Bila kondisi ekonomi AS terus membaik, kata Ibrahim, ada kemungkinan bank sentral bukan hanya dua kali menurunkan suku bunga. Namun, bisa saja akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali. "Target 75 basis poin kemungkinan besar akan tercapai," katanya.

Di sisi lain, kondisi ekonomi di Cina juga menjadi perhatian. Ibrahim menuturkan, data inflasi juga terus mengalami penurunan, masih dibayang-bayangi oleh perang dagang. Biaya impor mobil listrik dan aki listrik dari Uni Eropa terhadap Cina sudah diberlakukan antara 7,1 sampai 18,4 persen. "Kita juga sedang menunggu bagaimana perlawanan dari Cina untuk impor tersebut." 

Hal inilah yang menurut Ibrahim membuat harga emas cenderung menguat yang cukup signifikan. Hari ini, harga emas dunia tercatat pada kisaran US$ 2.411 per troy ounce. "Seandainya harga emas bisa tembus di level US$ 2.489, ada kemungkinan besar harga emas akan menyentuh rekor tertingginya di US$ 2.550," tutur dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus