Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas membeberkan beberapa proyek strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru, yaitu Agrinas yang mulai berjalan, seperti tambak budi daya ikan, perkebunan kelapa sawit, serta sarana pengolahan padi dan jagung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun Presiden Prabowo Subianto telah memimpin rapat terbatas (ratas) untuk membahas Agrinas bersama sejumlah menteri dan petinggi BUMN di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Maret 2025. Beberapa menteri yang dimaksud adalah Menko Bidang Pangan Zulhas, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Chief Executive Officer (CEO) atau Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Berikutnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Mayjen TNI Novy Helmy Prasetya. “(Rencananya) akan dibangun 20.000 hektare di Pulau Jawa. Itu budi daya ikan. Kemudian, ada juga dari Agrinas Palma (Nusantara) mengenai perkebunan sawit. Ada rencana 1 juta (hektare),” kata Zulhas ketika diminta menjabat pertanyaan jurnalis terkait hasil rapat, Senin, 24 Maret 2025, seperti dikutip dari Antara.
Dari 1 juta hektare lahan yang diproyeksikan untuk perkebunan sawit, lanjut Zulhas, ada 221.000 hektare lahan yang bakal dikelola untuk tahap awal. Menurut dia, pengelolaan mencakup perbaikan hingga penanaman baru. “Namun, dari situ, 145.000 hektare perlu perbaikan, sisanya perlu tanam baru karena masih kawasan kosong. Sambil tunggu 145.000 hektare, nanti dibangun juga (pabrik) pakan. Jadi, pakan tidak tergantung satu atau dua perusahaan, akan ada enam lokasi hub pangan,” ucap Zulhas.
Kendati demikian, Zulhas enggan menyebutkan lokasi enam hub pangan itu. Dia kemudian mengungkapkan rencana pembangunan fasilitas penggilingan atau rice milling unit (RMU) untuk mengolah gabah padi dan jagung. Ketika ditanya, kapan rencana-rencana tersebut direalisasikan, dia menjawab beberapa sudah berjalan.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menjawab soal rencana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 8 triliun untuk Agrinas. Mengenai hal itu, dia menyebut kemungkinan suntikan dana untuk Agrinas tidak dari PMN.
Di lokasi yang sama, setelah ratas, Rosan Perkasa Roeslani memberi sinyal bahwa Agrinas kemungkinan akan mendapatkan modal dari dividen Danantara. Hal tersebut terjadi mengingat Agrinas nantinya akan bergabung dengan Danantara. “Dengan adanya struktur Danantara yang baru ini, Agrinas nanti akan menjadi bagian dari Danantara. Itu mungkin tidak dari Kementerian Keuangan (pendanannya), nanti kami lihat dividen yang kami terima dari BUMN ini,” ujar Rosan.
Agrinas sendiri merupakan hasil transformasi tiga BUMN Karya. Tiga BUMN Karya tersebut akan berubah dari PT Virama Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Yodya Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Indra Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero).