Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

<font size=1 color=#FF9900>INFO HIDUP SEHAT</font><br />Rumah Sakit dalam Jinjingan

18 Oktober 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK bisa dibayangkan seorang dokter yang berada di tempat terpencil hanya dengan satu koper bisa seperti membawa peralatan penunjang pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Dalam koper itu terdapat alat untuk memeriksa kehamilan (ultrasonografi), alat pendeteksi ritme jantung (elektrokardiogram), dan alat pemindai tubuh (CT scan).

Semua itu bisa terwujud dengan 50 penemuan portable GE healthymagination. Dua pekan lalu, bersamaan dengan laporan hasil penelitian Economist Intelligence Unit Majalah The Economist tentang solusi kesehatan Indonesia yang berjudul ”Old Problems, Fresh Solutions: Indonesia’s New Health Regime”, di Hotel JW Marriott, Jakarta, dipamerkan alat-alat kesehatan jinjing itu. Misalnya, Vscan, alat pemindai tubuh dan kandungan, seukuran telepon seluler dengan berat 390 gram. Alat ini bisa memindai 30 pasien dengan baterai pendukung yang mampu bertahan hingga satu jam, sekaligus menyimpan empat gigabita hasil pemindaian, yang bisa ditambah sampai 32 gigabita. ”Alat-alat ini sangat berguna untuk kondisi Indonesia yang berpulau-pulau ini,” ujar utusan khusus Presiden Indonesia untuk Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs), Profesor Nila F. Moeloek.

Selain praktis, alat-alat tersebut harganya hanya sepersepuluh dari peralatan serupa dengan ukuran yang lebih besar. Elektrokardiogram (Electro-Cardiograms/EKG) MAC 400, pendeteksi ritme jantung, hanya seukuran tempat makan anak-anak, dengan lebar 263 milimeter, tinggi 78 milimeter, panjang 208 milimeter, berat hanya 1,3 kilogram, termasuk baterai. Harganya US$ 1.200-1.500, termasuk pemasangan dan garansi. ”Salah satu elemen yang sangat penting dalam penyelesaian permasalahan kesehatan di Indonesia adalah inovasi dalam menekan biaya teknologi layanan kesehatan dan memperluas jangkauannya,” ujar Presiden dan CEO GE Healthcare ASEAN David Utama.

Alat-alat kesehatan mungil dan murah ini terbukti telah membantu pelayanan kesehatan di India. Menurut David, alat canggih tapi praktis ini memang untuk menjangkau masyarakat pedesaan. ”Peralatan kesehatan ini secara khusus dirancang berdasarkan kondisi lingkungan setempat, yang memang memiliki sumber daya yang terbatas,” ujarnya.

Menurut dokter Achmad Fauzi Yahya, yang pernah bertugas di Labuhan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, selain diperlukan alat, di daerah terpencil dibutuhkan tenaga yang bisa mengoperasikannya. ”Alat-alat itu berguna bila dibarengi kompetensi penggunanya,” ujarnya.

Dokter yang bertugas di daerah terpencil, menurut Fauzi, juga harus bekerja dengan hati, dan mendorong masyarakat lebih percaya terhadap tenaga medis. ”Dan tetap harus ada kelanjutannya, yaitu bila diperlukan si pasien di daerah terpencil harus dirujuk ke tempat yang lebih lengkap dan mumpuni,” kata dokter yang kini bertugas di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, itu.

Berdasarkan data dalam laporan The Economist itu, di Indonesia satu dokter menangani 17 ribu orang. Terdapat 8.000 pusat kesehatan masyarakat dengan 23 ribu pos pelayanan terpadu. Nila Moeloek mengakui inovasi GE healthymagination membantu target peningkatan kualitas kesehatan, terutama untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan anaknya. ”Peran swasta menjadi sangat penting dalam mencapai target tersebut, terutama dengan menciptakan inovasi dan mengurangi biaya layanan kesehatan,” katanya. Untuk tahap pertama, bulan depan akan disebar 400 set perangkat portabel itu ke beberapa daerah di Indonesia.

Ahmad Taufik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus