Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

2 Sikap Berbahaya yang Muncul Saat Pandemi Covid-19

Di masa pandemi Covid-19 ini, kesadaran untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat kian ditingkatkan.

19 Juli 2020 | 07.01 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Jakarta bertambah seiring dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB beberapa waktu lalu. Sebagian masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa dengan imbauan agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vice President Director Siloam Hospital Group, Caroline Riady mengatakan, pada prinsipnya virus dan bakteri itu tetap ada sampai kapan jua. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, kesadaran untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat kian ditingkatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat pandemi Covid-19 terjadi, kita sangat sadar akan keberadaan virus dan bakteri. Kemudian muncul kehati-hatian sampai sampai rasa takut," kata Caroline Riady dalam diskusi daring bertema 'New Normal Means New Danger?' pada Sabtu, 11 Juli 2020. "Tapi mau sampai kapan begini? Apakah kita masih perlu takut?"

Menurut Caroline Riady, terdapat dua tendensi atau dua sikap berbahaya yang harus dilawan saat pandemi ini terjadi:

  1. Ketidaktahuan dan ketidakpedulian

    Ketidaktahuan dan ketidakpedulian akan membuat seseorang menjadi pasrah atau tidak berdaya dalam menghadapi wabah corona. Mereka tidak mau mencari tahu informasi yang benar dan tidak peduli akan apa yang terjadi "Ini membahayakan kita dan orang-orang di sekelilingnya," kata dia.

  2. Tahu dan menjadi sangat khawatir

    Sikap seperti ini adalah wujud ketakutan yang tidak berdasar. Sikap ini justru menghambat aktivitas yang perlu dilakukan.

Jalan keluar dari dua sikap ekstrem yang berbahaya ini adalah memberikan pengertian dan informasi yang tepat tentang virus corona dan bagaimana perilaku memutus penularan corona. Sampaikan apa itu protokol kesehatan dan kenapa kita harus menerapkannya.

Contoh yang paling mendasar, menurut Caroline Riady, adalah mengajarkan cara mencuci tangan yang benar. "Jangan sembarangan mencuci tangan, asalkan tangan sudah terkena air," kata dia. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir paling singkat selama 20 detik. Jangan lupa membersihkan seluruh area telapak sampai pergelangan tangan, termasuk sela-sela jari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus