Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

3 Jenis Buta Warna, Apa Saja?

Seseorang yang buta warna akan mengalami kesulitan membedakan di antaranya merah, kuning, dan hijau

2 Juni 2022 | 12.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi warna (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buta warna merupakan kondisi yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap corak rupa objek yang dilihat, dilansir Healthline. Seseorang yang buta warna akan mengalami kesulitan membedakan di antaranya merah, kuning, dan hijau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada juga jenis buta warna total atau monokromasi. Mengutip MedlinePlus kondisi itu membuat seseorang tak bisa mengenali warna, selain hitam dan putih. Buta warna total tergolong jarang ditemukan dibandingkan kondisi parsial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Medicine Net, buta warna biasanya dialami pria daripada wanita dengan perbandingan perkiraan 1 dari 12 pria di dunia buta warna. Sedangkan wanita, 1 dari 200 diketahui buta warna. Faktor buta warna ini biasanya karena keturunan atau genetik. Faktor lainnya yang mempengaruhi buta warna, yaitu penuaan, penyakit mata, cedera, efek obat-obatan.

Jenis buta warna

  1. Monokromatisme

Monokromatisme atau buta warna total mengakibatkan penglihatan hanya mampu memanfaatkan nuansa abu-abu, hitam, dan putih.  Monokromatisme dalam buta warna total karena hanya ada satu sel kerucut (cones). Kondisi lainnya bisa juga karena seluruh sel kerucut tidak berfungsi di mata tak berfungsi untuk melihat warna.

  1. Buta warna merah hijau

Jenis buta warna ini sulit membedakan antara warna merah dan hijau. Merujuk Healthline, tiga jenis buta warna merah hijau, yaitu deuteranomali, protanomaly, protanopia. Deuteranomali, terjadi ketika sel kerucut M ada, tapi tidak berfungsi. Kondisi itu menyebabkan warna hijau terlihat seperti merah.

Protanomaly, sel kerucut L gelombang panjang mata ada, tapi tidak berfungsi. Kondisi itu menyebabkan warna merah terlihat hijau. Protanopia, tidak adanya sel kerucut L yang menangkap sinar merah di bagian retina mata.

  1. Buta warna biru kuning

Buta warna biru kuning cenderung jarang terjadi daripada buta warna merah hijau. Walaupun buta warna mera -hijau kerap menyertai kondisi ini. Jenis buta warna ini kesulitan membedakan antara biru dan hijau juga kuning dan merah. Buta warna biru kuning dibedakan menjadi dua, yaitu tritanomali dan tritanopia.

Tritanomali, terjadi ketika sel kerucut S mata ada, tapi tidak berfungsi. Jika seseorang memiliki tritanomali, biru dan hijau akan terlihat sama. Adapun merah dan kuning juga tampak sama. Tritanopia, tak ada sel kerucut S, kondisi ini menyebabkan kesulitan membedakan antara warna,hijau, ungu, merah, dan merah muda.

DELFI ANA HARAHAP

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus