Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan Maroko menjadi negara yang disoroti, karena timnas sepak bolanya mampu menembus babak perempat final Piala Dunia 2022. Negara Afrika berbahasa Arab itu memiliki beragam daya pikat lainnya, yakni kuliner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Morocco Newsline, kuliner khas Maroko perpaduan unsur budaya Arab, Eropa, dan Afrika. Pengaruh terkuat dari Andalusia dan Mediterania. Perpaduan bumbu salah satu keunikan rasa makanan khas Maroko.
Berikut tiga kuliner khas Maroko
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Couscous
Couscous
Couscous salah satu makanan khas Maroko yang dibuat dari tepung gandum atau jagung dalam bentuk butiran kecil. Kuliner ini tergolong makanan yang paling dikenal di Maroko, dikutip dari My Moroccan Food.
Cara memakannya menggunakan sendok atau langsung pakai tangan. Kuliner ini dimasak menggunakan uap yang diberi tambahan daging, sayuran, mentega, kacang hijau, susu, dan gula halus. Perpaduan itu bisa menyesuaikan selera. Hidangan ini juga diberi campuran terong, lobak dan labu merah.
Couscous tergolong makanan rumahan di Maroko. Versi yang paling populer kuliner ini menggunakan tujuh sayuran. Saat acara besar, biasanya couscous disantap bersama dalam satu piring besar.
2. Msemen
Msemen jenis roti pipih tradisional khas Maroko. Roti ini dibuat dengan mencampurkan tepung, semolina, ragi, gula, air hangat, garam, minyak dan mentega. Adonan diremas-remas sampai menjadi kedap udara. Potongan adonan dibuat pipih.
Sesudah adonan dilipat dan dibentuk, msemen dimasak di atas griddle, dipanggang atau digoreng sampai menjadi renyah di luar dan kenyal di dalam. Walaupun umumnya msemen disantap sebagai pendamping kopi atau teh, makanan ini juga bisa diisi dengan beragam daging dan sayuran.
3. Harira
Mencoba menu buka puasa dari India sup harira morocco jane yang dominan sayur dan gandum/Foto: The Indian Express
Sup tradisional Maroko atau harira ini dibuat dari tomat, chickpea, lentil dan daging sapi, domba, atau ayam. Seperti kebanyakan makanan tradisional ada beragam variasi resep dan bahan khusus. Biasanya harira disantap menu pembuka makan siang yang hangat. Saat Ramadan, makanan ini termasuk menu favorit berbuka puasa.
Harira terasa menghangatkan, karena perpaduan bumbu kunyit, safron dan jahe. Makanan ini sering dihidangkan dengan telur rebus.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.