Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Beeleonie menyarankan agar para ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari penggunaan produk perawatan kulit dengan sejumlah bahan berbahaya. "Hindari zat-zat berbahaya yang bisa berbahaya bagi calon bayi atau yang bisa mengganggu hormonal tubuh seperti retinol, paraben, SLS atau aluminium hidroksida," kata Beeleonie yang memiliki kekhususan dalam bidang gangguan hormon dan fertilitas tersebut dalam siaran pers pada Kamis 1 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama masa kehamilan dan menyusui, dokter pencipta jenama produk perawatan kulit Dr.BeeMed tersebut menjelaskan ada beberapa masalah kesehatan kulit yang kerap muncul seperti kulit menjadi lebih sensitif, pori pori tersumbat, jerawat sampai hiperpigmentasi atau noda hitam yang disebabkan oleh meningkatnya produksi melanin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Retinol sejatinya adalah salah satu bentuk dari retinoid (vitamin A) untuk perawatan dan kecantikan kulit. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin A dosis tinggi selama kehamilan dapat berbahaya bagi anak yang belum lahir.
Sementara paraben, adalah bahan kimia buatan manusia yang mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Biasanya digunakan untuk mengawetkan kosmetik. Penelitian awal menunjukkan paraben dapat memengaruhi fungsi hormon.
Sodium lauryl sulfate atau SLS adalah senyawa yang berfungsi sebagai foaming agent sebagai pembersih pada produk-produk tertentu.
Dilansir situs Cancer Council WA, SLS bersifat mudah menyebabkan iritasi. Bahkan, kadar SLS yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi bukan hanya pada kulit, melainkan juga pada metabolisme tubuh.
Beberapa bahan aktif yang efektif untuk masalah kulit tersebut sayangnya tidak aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, sehingga mereka harus sangat berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit.
Pilihan Editor: Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar