Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, pola makan bebas lektin semakin populer sebagai pola makan yang disebut-sebut menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Lektin adalah Lektin sejenis protein yang dapat mengikat karbohidrat atau gula yang ditemukan di banyak makanan nabati. Ini berperan dalam fungsi biologis pada tanaman seperti melindungi dari hama dan patogen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah orang percaya bahwa membatasi atau menghilangkan lektin dari pola makan dapat meningkatkan kesehatan. Ini karena lektin dapat mengikat karbohidrat tertentu, yang dalam beberapa kasus dapat mengganggu penyerapan nutrisi atau menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan pada manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Times of India, terdapat klaim bahwa diet ini dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi peradangan, meringankan masalah pencernaan, dan bahkan mencegah atau menangani penyakit kronis.
Makanan umum yang dihilangkan atau dibatasi dalam diet bebas lektin meliputi:
Kacang-kacangan: Kacang-kacangan, seperti buncis, lentil, dan kacang tanah, kaya akan lektin. Beberapa pendukung diet ini merekomendasikan untuk menghindari konsumsi kacang-kacangan sepenuhnya. Ini karena mereka percaya lektin dalam kacang-kacangan dapat menyebabkan masalah pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.
Biji-bijian: Gandum, barley, dan biji-bijian lainnya mengandung lektin, terutama pada lapisan luarnya. Hal ini menyebabkan sejumlah orang yang menjalani diet bebas lektin menghindari biji-bijian yang mengandung gluten seperti gandum, gandum hitam, dan barley dari pola makan mereka dengan memilih alternatif yang bebas gluten.
Sayuran nightshade: Sayuran nightshade seperti tomat, kentang, dan paprika disarankan untuk dihindari karena kandungan lektinnya. Para pendukung berpendapat bahwa lektin dalam nightshades dapat menyebabkan peradangan.
Produk susu: Beberapa diet bebas lektin mengecualikan produk susu atau merekomendasikan hanya mengonsumsi pilihan produk susu rendah lektin. Ini karena produk susu dapat mengandung lektin, terutama dalam susu.
Makanan olahan: Makanan olahan seperti makanan ringan dan makanan yang mengandung bahan-bahan buatan biasanya tidak disarankan untuk dimasukkan dalam diet bebas lektin.
Manfaat diet bebas lektin
1. Meredakan peradangan
Para pendukung diet ini berpendapat bahwa mengurangi lektin dalam makanan dapat membantu meringankan peradangan kronis,dan berpotensi memberikan manfaat bagi individu dengan kondisi seperti radang sendi atau penyakit autoimun.
2. Mengontrol kadar gula darah
Dengan mengurangi biji-bijian dan kacang-kacangan yang kaya akan lektin, diet ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
3. Membantu menurunkan berat badan
Diet bebas lektin dapat membantu menurunkan berat badan berlebih. Meski demikian, hal ini sering kali disebabkan oleh berkurangnya asupan makanan olahan dan karbohidrat olahan, bukan karena minimnya lektin.
4. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Orang dengan sistem pencernaan sensitif mungkin akan terbebas dari gejala seperti kembung, gas, dan diare dengan mengurangi atau menghilangkan makanan kaya lektin.
Sebelum menerapkan pola makan bebas lektin, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli diet terpercaya. Meskipun beberapa orang mungkin merasakan manfaat dari diet seperti itu, hal ini dapat membatasi dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi jika tidak direncanakan dengan cermat.
Selain itu, penelitian ilmiah mengenai dampak lektin terhadap kesehatan manusia masih terus berkembang. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendukung klaim yang dibuat oleh para pendukung diet bebas lektin ini.
Pilihan Editor: Kandungan Nutrisi Kacang Merah, Apa Saja?