Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit hati berlemak adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan penumpukan lemak di sel-sel hati. Penyakit ini dapat berkisar dari kondisi yang ringan hingga bentuk yang lebih parah, yakni steatohepatitis nonalkohol (NASH) yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan komplikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun penyakit hati berlemak sering terjadi tanpa gejala, masalah pencernaan tertentu yang dapat mengindikasikan penyakit hati berlemak yang parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut empat gejala pencernaan memerlukan perhatian dan evaluasi terkait penyakit hati berlemak:
1. Rasa sakit dan ketidaknyamanan pada perut
Ahli gastroenterologi, Amol Dahale, menggambarkan ini sebagai nyeri yang terasa tumpul dan berada di bagian kanan atas perut, yakni lokasi hati berada. Itu juga mungkin disertai dengan perasaan kenyang atau kembung.
“Rasa sakitnya bisa ringan hingga parah dan memburuk setelah makan makanan berminyak atau berat. Jika Anda mengalami sakit perut atau ketidaknyamanan yang terus-menerus, pastikan untuk menemui dokter untuk pemeriksaan dan diagnosis yang tepat,” jelas Dahale dikutip dari Times of India.
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah juga dapat mengindikasikan penyakit hati berlemak yang parah. Ketika hati kelebihan lemak, hal itu dapat menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi normalnya. Ini dapat mempengaruhi pencernaan dan metabolisme makanan yang menyebabkan mual dan muntah sesekali.
Gejala ini lebih mungkin terjadi setelah mengonsumsi makanan berlemak atau berminyak. Jika mual dan muntah sering terjadi bersamaan dengan masalah pencernaan lainnya, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
Menurut Dahale, pada stadium lanjut, penderita penyakit hati berlemak kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Ini mungkin terjadi karena hati kurang mampu memproses nutrisi dan menghasilkan empedu untuk membantu mencerna dan menyerap lemak.
“Akibatnya tubuh mungkin mengalami kesulitan menyerap nutrisi penting dari makanan, yang menyebabkan hilangnya nafsu makan dan selanjutnya penurunan berat badan,” katanya.
4. Penyakit kuning
Penyakit kuning berkaitan dengan menguningnya kulit dan mata yang dapat terjadi pada kasus penyakit hati berlemak yang parah. Ini disebabkan oleh akumulasi bilirubin, pigmen kuning yang dihasilkan saat sel darah merah pecah.
Ketika hati tidak dapat memproses bilirubin secara efektif, penumpukannya di dalam tubuh dapat terjadi, mengakibatkan penyakit kuning. Selain menguningnya kulit dan mata, penderita mungkin juga memiliki urin berwarna gelap dan tinja berwarna pucat.
Pilihan Editor: Gejala Penyakit Hati Berlemak yang Perlu Anda Ketahui