Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miopia, atau rabun jauh, adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, berdasarkan penelitian, sekitar 50 persen populasi mengidap miopia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi ini terjadi ketika bola mata lebih panjang dari biasanya atau kornea melengkung terlalu tajam, menyebabkan objek yang jauh terlihat buram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski rabun dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan, penting untuk mencari cara untuk memperlambat perkembangannya terutama pada anak-anak.
Dilansir dari Web MD, berikut adalah lima metode yang terbukti efektif untuk mengerem laju mata minus pada anak-anak TK dan SD.
1. Tetes Atropin Dosis Rendah
Penggunaan tetes atropin dosis rendah merupakan salah satu metode yang cukup populer. Tetes ini biasanya diberikan sebelum tidur selama 2 hingga 3 tahun kepada anak-anak berusia 5 hingga 18 tahun. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, tetes atropin diyakini membantu menghentikan pemanjangan bola mata yang menyebabkan miopia.
Penelitian menunjukkan bahwa hingga 90 persen anak yang menggunakan tetes ini mengalami perlambatan laju perkembangan miopia hingga setengahnya. Namun, efek samping seperti rasa gatal dan kemerahan di sekitar mata dapat terjadi.
2. Lensa Kontak Orthokeratology (Ortho-K)
Lensa kontak orthokeratology atau ortho-k adalah lensa khusus yang dipakai semalaman untuk meratakan permukaan depan mata atau kornea. Hal ini memberikan penglihatan yang jelas pada siang hari. Efek perbaikan bersifat sementara, sehingga jika penggunaan lensa dihentikan, kornea akan kembali ke bentuk aslinya dan miopia muncul kembali. Namun, penggunaan jangka panjang dapat membuat kondisi mata tidak seburuk sebelumnya. Penting untuk mencatat bahwa lensa ortho-k lebih sulit dipasang dan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, sehingga memerlukan kunjungan rutin ke dokter mata.
3. Lensa Kontak Pengaburan Perifer
Lensa kontak multifokal jenis khusus ini dapat digunakan oleh anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun. Lensa ini memiliki area fokus yang berbeda untuk mempertajam penglihatan jarak jauh sambil mengaburkan penglihatan tepi (samping). Dengan cara ini, lensa ini membantu memperlambat perkembangan miopia. Meskipun tidak efektif pada semua anak, lensa ini terutama bermanfaat bagi anak-anak yang orang tuanya juga menderita miopia yang semakin parah. Namun, risiko infeksi kornea tetap ada seperti pada penggunaan lensa kontak lainnya.
4. Terapi Penglihatan
Terapi penglihatan adalah program latihan yang dirancang khusus untuk anak. Program ini menggunakan alat bantu seperti filter, prisma, dan permainan komputer untuk membantu mata dan otak bekerja sama dengan lebih baik.
Tujuannya adalah melatih mata untuk menyesuaikan fokus antara objek dekat dan jauh, sehingga dapat membantu memperlambat perkembangan miopia. Terapi ini juga dapat membantu meringankan kelelahan mata dan sakit kepala yang sering menyertai miopia, sehingga mempermudah tugas visual seperti membaca.
5. Aktivitas Luar Ruangan
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan memiliki tingkat miopia yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang lebih sering melakukan aktivitas dalam ruangan seperti bermain komputer, video game, atau membaca. Paparan sinar matahari dan aktivitas fisik di luar ruangan diyakini berkontribusi dalam memperlambat perkembangan rabun jauh. Oleh karena itu, mendorong anak-anak untuk bermain di luar ruangan setidaknya satu hingga dua jam setiap hari bisa menjadi langkah sederhana namun efektif.
WEB MD | AAO.ORG
Pilihan editor: Penyebab Miopia dan Cara Mengatasinya