Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memakai sepatu yang terlalu kecil dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan ketidaknyamanan. Ini seringkali mengakibatkan kaki luka dan nyeri. Juga dapat menyebabkan terjatuh, berkurangnya mobilitas, dan kesulitan berjalan.
5 Dampak Negatif Menggunakan Sepatu Kekecilan
1. Sakit Saraf
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Verywell Health, menggunakan sepatu yang kekecilan dapat memperburuk kondisi sakit saraf. Seperti neuropati perifer yang ditandai dengan kesemutan dan kurangnya kemampuan kaki merasakan sentuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepatu yang ketat memberikan tekanan pada saraf dan berpotensi menyebabkan luka. Inilah mengapa penderita diabetes tidak dibolehkan mengenakan sepatu yang kekecilan atau ketat di kaki.
2. Sakit Kaki dan Kelainan Bentuk
Tinjauan ilmiah 2018 terhadap 18 penelitian yang mengamati masalah sepatu dan kaki menemukan bahwa, sepatu yang tidak pas dikaitkan dengan nyeri kaki dan kondisi kaki. Di antaranya kelainan bentuk jari kaki (hammer toe), kaki jagung, dan kapalan. Khususnya pada penderita diabetes yang mengenakan sepatu terlalu sempit.
Dalam beberapa kasus, bentuk sepatu yang tidak sesuai dengan bentuk kaki juga dapat memberikan tekanan pada area tulang kaki.
3. Kuku Kaki Tumbuh ke Dalam
Sepatu terlalu sempit dapat memberikan tekanan ekstra pada jari kaki. Ini bisa menyebabkan ujung kuku kaki tumbuh ke dalam kulit atau centengan. Kuku kaki yang tumbuh ke dalam mengakibatkan rasa nyeri, sakit, kemerahan dan infeksi pada area yang terkena.
4. Kapalan
Sepatu yang kekecilan menimbulkan gesekan dan tekanan pada kaki, ini menyebabkan timbulnya kapalan. Kapalan adalah area kulit menebal yang terbentuk di jari dan telapak kaki. Kedua kondisi tersebut bisa menyakitkan dan menyebabkan ketidaknyamanan saat berjalan, sebagaimana dikutip dari Deniel Foot and Ankle Center.
5. Mengurangi Sirkulasi
Sepatu yang ketat dapat membatasi sirkulasi darah dan menekan saraf di kaki. Kompresi yang berkepanjangan dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan bahkan kerusakan saraf. Berkurangnya aliran darah juga berpotensi menyebabkan kaki dingin, perubahan warna, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi kaki.