Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Paru Amerika menyebut lebih dari 130 juta orang di negeri itu hidup dengan polusi udara yang tak sehat. Polusi ini terutama disebabkan ozon dan partikel dari kebakaran, konstruksi, emisi industri, bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, dan banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meningkatnya polusi udara membuat orang semakin prihatin dengan kualitas udara dan mulai menggunakan alat pemantau kualitas udara. Tapi indeks kualitas udara tak selalu sama. Aplikasi di ponsel mungkin menunjukkan kualitas "bagus" tapi ternyata mengandung racun. Pengukuran kualitas udara tak selalu cocok dengan kondisi di dunia nyata jadi faktor-faktor lain perlu dipertimbangkan saat menghitung risiko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penting untuk menggunakan mata dan hidung serta waspada. Jika bisa mencium asap, karet, atau bau lain yang tak biasa, atau jika Anda merasa pusing atau mata terasa gatal, itulah tanda harus tinggal di dalam rumah atau memakai masker karena AQI (indeks kualitas udara) tidak memperhitungkan zat-zat berbahaya," papar Dr. Rita Kachru, pengajar dan kepala bagian Imunologi dan Alergi di Universitas California Los Angeles, dikutip dari USA Today.
Kelompok rentan, termasuk balita, anak kecil, lansia, dan penderita penyakit kronis lebih berisiko kesehatan akibat polusi udara. "Kelompok ini sebaiknya memakai masker N95 atau P100 karena masker bedah saha tidak membantu," tambah Kachru, seraya membagi delapan tips melindungi diri dan tetap sehat ketika kualitas udara sedang buruk.
Kurang aktivitas di luar ruangan
Jika udara sedang sangat buruk atau Anda termasuk berisiko tinggi, tinggal lah di dalam rumah dengan pintu dan jendela tertutup.
Pantau arah angin untuk mengurangi risiko
Penting untuk mengetahui arah angin untuk menghindari debu yang berterbangan.
Gunakan pemurni udara
Pemurni udara dengan filter HEPA atau MERV (13 ke atas) akan menyingkirkan atau mengurangi partikel yang menyusup lewat sistem ventilasi, jendela, atau pintu.
Jaga tubuh dan lingkungan tetap bersih
Buka sepatu sebelum masuk rumah agar tak membawa zat beracun ke dalam lalu mandi, keramas, dan cuci baju.
Usir udara yang tak sehat keluar
Pastikan sirkulasi udara dari pendingin ruangan ke arah luar.
Pakai masker yang bagus
Masker N95, KN95, atau P100 dibutuhkan jika kualitas udara di luar buruk atau ada paparan racun dari debu yang berterbangan.
Waspadai gejala pada tubuh
Bila mata terasa gatal dan panas, sakit kepala, sulit bernapas, cari bantuan medis.
Pilihan Editor: Kanker Paru Menyerang Banyak Nonperokok, Pakar Ungkap Sebabnya