Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Mitos Diet yang Sering Disalahartikan

Kebanyakan orang masih percaya beberapa mitos yang salah tentang diet seimbang. Berikut beberapa mitos tersebut.

24 Oktober 2022 | 21.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diet (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang salah kaprah tentang pola makan sehat. Mereka percaya jika beralih ke pola makan sehat dan seimbang akan lebih sehat, mencegah kenaikan berat badan yang tidak perlu, dan bebas dari penyakit. Fokus utama diet seimbang selalu dilakukan dengan mencakup makanan yang mengandung protein, vitamin, mineral, lemak baik, dan karbohidrat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, tidak sesederhana itu, bahkan menu makanan yang seimbang bisa saja tidak akan dapat membantu memenuhi target kesehatan dan berat badan yang diinginkan jika penerapannnya salah. Menurut ahli gizi Nicky Sagar, "Yang terpenting ialah kita punya pengetahuan yang benar tentang diet yang seimbang.” 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang yang sedang diet ketat mungkin saja tidak akan mendapatkan banyak manfaat untuk tubuh dan kesehatan karena kebanyakan masih percaya beberapa mitos yang salah tentang diet seimbang. Berikut beberapa mitos tersebut.

Buah adalah sumber gula
“Meskipun baik untuk diet seimbang serta menurunkan berat badan, banyak orang malah menghindari buah. Mereka merasa buah itu penuh gula dan menyebabkan kenaikan berat badan. Padahal, buah mengandung fruktosa alami dan memiliki rasa manis dari gula alami. Buah juga mengandung mineral, vitamin, dan serat, yang sangat bermanfaat. Memakan beragam buah dapat membantu mengurangi dan mempertahankan berat badan," jelas Sagar.

Menghindari karbohidrat
Kebanyakan orang menghindari karbohidrat karena dikaitkan dengan penambahan berat badan dan dianggap sebagai makanan yang tidak sehat. "Faktanya, karbohidrat sangat penting bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik. Karbohidrat memberikan energi dan meningkatkan produktivitas. Karbohidrat juga kaya vitamin dan mineral. Dan yang sebaiknya dihindari adalah karbohidrat olahan seperti kue kering dan roti. Melakukan diet tanpa karbohidrat akan memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan,” jelasnya.

Tidak melewatkan sarapan
Hanya karena sudah bangun, bukan berarti Anda harus segera mengisi perut dengan makanan. Makan di jam siang juga baik. Beberapa penelitian mengungkapkan melewatkan sarapan atau bahkan berpuasa pada pagi hari menunjukkan kadar gula darah dapat meningkat. Karena itu sarapan bukan hal yang diwajibkan.

Memilih makanan rendah lemak
Makanan yang diklaim rendah lemak seringkali malah merugikan kesehatan, seperti makanan dengan proses yang tinggi dan mengandung garam, gula, serta bahan berbahaya lain. 

“Jika sedang melakukan pola makan yang seimbang, sebaiknya jangan terpancing makanan seperti itu karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan serta mengubah kadar gula darah dan menimbulkan efek buruk untuk jangka panjang,” ucap Sagar.

Takut mengonsumsi banyak kalori
Mitos yang populer adalah makan makanan tinggi kalori akan membuat berat badan bertambah. Padahal, di samping itu kalori dapat meningkatkan energi serta menjaga perut tetap kenyang. Jika mengonsumsi terlalu sedikit kalori, Anda akan merasa sangat lapar dan nantinya akan berpengaruh pada konsumsi makanan yang berlebih saat jam makan.

THE INDIAN EXPRESS | NADIA RAICHAN FITRIANUR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus