Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

6 Macam Kategori Penyakit Ringan, Begini Cara Menanganinya

Penyakit Ringan merupakan penyakit yang dapat diobati tanpa resep dokter atau swamedikasi. Apa saja yang termasuk penyakit ringan itu?

30 Juli 2022 | 08.08 WIB

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit yang menyerang tubuh tentunya memiliki tingkat keganasannya masing-masing. Penyakit ada yang ringan, akut hingga kronis. Meskipun penyakit tersebut tergolong ringan, ada baiknya Anda tidak mengabaikan penyakit tersebut, karena bisa jadi penyakit ringan merupakan gejala dari penyakit kronis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Orang yang terserang penyakit ringan dapat membeli obatnya tanpa diagnosis ataupun resep dari dokter. Obatnyapun bisa diperoleh di temukan di warung-warung terdekat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut world health organization (WHO), apabila terserang penyakit ringan, Anda dapat melakukan swamedikasi. Swamedikasi adalah upaya untuk memperoleh obat tanpa diagnosa, saran dokter, resep, pengawasan terapi ataupun penggunaan obat untuk mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan petugas kesehatan. 

Golongan Penyakit Ringan

Menurut Waldjinah dalam bukunya berjudul Menangani Penyakit Ringan, ada beberapa jenis penyakit yang termasuk penyakit ringan diantaranya adalah : 

1. Influenza 

Influenza dapat tergolong ke dalam penyakit ringan hingga berat, tergantung dari daya tahan tubuh yang dimiliki seseorang. Influenza sendiri disebabkan oleh virus dan terbagi menjadi tiga tipe yaitu, tipe A, B dan C. 

Bagi penderita influenza, akan terjadi gangguan pada selaput lendir dan gejala lain seperti batuk, bersin dan pilek. 

Penyakit ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya setelah 4 - 7 hari. Namun, agar penyakit segera sembuh sebaiknya Anda beristirahat dan konsumsi obat demam serta asupan vitamin. 

2. Demam 

Sebenarnya demam bukanlah penyakit, namun bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. Demam tidaklah berbahaya, namun bentuk respon tubuh dalam melawan infeksi. 

Untuk penangan demam dapat dilakukan dengan istirahat cukup, konsumsi obat penurun demam, perbanyak minum air putih dan mengompres dengan air hangat. Bila dalam waktu lebih dari 7 hari Anda belum sembuh, segera periksa diri Anda kepada dokter. 

3. Batuk 

Batuk merupakan penyakit yang biasa terjadi saat musim peralihan seperti pergantian antara musim hujan dan kemarau. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri maupun bawaan penyakit lain seperti asma dan alergi. 

Berdasarkan durasinya, batuk dapat dibedakan menjadi 3 yaitu batuk akut, kronis dan subakut. Batuk akut biasanya terjadi kurang dari 3 Minggu, sedangkan batuk kronis dan subakut bisa terjadi hingga lebih dari 8 Minggu. 

Penanganan dari batuh, sebaiknya diberikan berdasarkan penyebabnya. Bila batuk karena alergi, pengobatannya dapat dilakukan dengan menghindari zat alergi. Penanganan lain dapat dilakukan dengan pemberian obat batuk, serta menghindari asap rokok.

4. Pilek 

Penyakit pilek memiliki banyak gejala seperti, bersin - bersin, hidung meler dan tersumbat, gatal dan radang tenggorokan, sakit kepala, demam, menggigil, dan badan terasa tidak enak

Penanganan pilek dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, memakan makanan yang bergizi, mengelap ingus yang keluar dengan sapu tangan yang lembut serta meminum air hangat. 

5. Alergi 

Alergi dapat muncul pada beberapa bagian di tubuh seperti kulit, saluran cerna, saluran napas dan mata. Alergi merupakan reaksi tidak normal yang timbul akibat adanya alergen atau zat yang menimbulkan alergi. 

Tips untuk menghindari alergi adalah dengan menjaga kebersihan, baik kebersihan diri mupun lingkungan. Selain itu dengan menghindari makanan ataupun minuman yang menimbulkan alergi.

6. Diare 

Diare merupakan keadaan dimana seseorang buang air besar secara terus menerus. Kondisi ini menimbulkan penderitanya kekurangan cairan dalam tubuh, sehingga terkena dehidrasi. Untuk mengobati diare sendiri dapat dilakukan dengan memberikan oralit, namun bila dalam waktu sehari diare tidak berhenti Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

MELINDA KUSUMA NINGRUM 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus