Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya darah dalam urine atau hematuria merupakan keberadaan sel darah dalam urine. Penyedia layanan kesehatan mengklasifikasikan hematuria menjadi tiga jenis, yaitu gross, mikroskopis, atau dipstick.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Cleveland Clinic, hematuria gross terjadi ketika darah dalam urine terlihat jelas, mengubah warna toilet menjadi merah muda pucat atau merah cerah. Hematuria mikroskopis terjadi ketika jumlah darah dalam urine kecil, sehingga tidak terlihat oleh mata manusia, hanya dapat terlihat dengan mikroskop.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara hasil hematuria dipstick muncul ketika strip tes urine mengalami perubahan warna oleh oksidasi. Namun, perubahan warna ini tidak selalu menunjukkan keberadaan sel darah dalam urine dan dapat menghasilkan positif palsu dengan tingkat kepercayaan yang relatif tinggi.
Dikutip dari Healthline, berikut penyebab hematuria:
1. Infeksi
Infeksi adalah penyebab umum hematuria. Bakteri bergerak ke atas uretra menyebabkan infeksi di saluran kemih, kandung kemih, atau ginjal. Gejalanya melibatkan rasa sakit, sering buang air kecil, dan mungkin hematuria kotor atau mikroskopis.
2. Batu
Darah dalam urine juga bisa disebabkan oleh batu di kandung kemih atau ginjal, yaitu kristal yang terbentuk dari mineral dalam urine. Batu yang besar dapat menyumbat dan seringkali menyebabkan hematuria serta rasa sakit yang signifikan.
3. Prostat yang membesar
Hematuria umumnya terjadi pada pria paruh baya dan yang lebih tua karena pembesaran prostat. Kelenjar ini berada di bawah kandung kemih dan dekat uretra. Ketika prostat membesar, terutama pada pria paruh baya, dapat menekan uretra, menyebabkan masalah buang air kecil dan potensi infeksi saluran kemih (UTI) dengan darah dalam urine.
4. Penyakit ginjal
Ginjal yang sakit atau meradang dapat menyebabkan hematuria. Penyakit ini bisa terjadi sendiri atau sebagai bagian dari penyakit lain, seperti diabetes. Pada anak-anak usia 6-10 tahun, gangguan ginjal seperti glomerulonefritis pasca-streptokokus dapat menyebabkan hematuria.
5. Kanker
Kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat dapat menyebabkan darah dalam urine. Ini adalah gejala yang sering terjadi pada kasus kanker stadium lanjut.
6. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan hematuria, termasuk penisilin, aspirin, pengencer darah seperti heparin dan warfarin (Coumadin), dan siklofosfamid, obat untuk jenis kanker tertentu.
Hematuria bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain, termasuk gangguan darah seperti anemia sel sabit, sindrom Alport, dan hemofilia. Selain itu, olahraga berat atau pukulan ke ginjal juga dapat menyebabkan darah muncul di urine.
Pilihan Editor: Ini Bahaya Sering Menahan Buang Air Kecil