Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sering kali penyakit pengapuran pada sendi atau osteoartritis dianggap hanya dialami oleh orang berusia di atas 50 tahun. Padahal, dilansir dari laman Hermina Hospital, anak usia dini juga rentan mengidap penyakit tulang ini. Meskipun kasusnya tergolong jarang, namun perlu dilakukan upaya pencegahan agar remaja terhindar dari pengapuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
https://herminahospitals.com/id/articles/pengapuran-sendi-pada-usia-muda-kenali-risiko-dan-langkah-pencegahannya.html
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa Itu Pengapuran Sendi?
Pengapuran sendi merupakan kondisi di mana tulang rawan yang melapisi ujung tulang di dalam sendi mulai rusak. Tulang rawan ini berfungsi untuk mengurangi gesekan saat sendi bergerak, sehingga pergerakan bisa berjalan dengan mulus. Namun, ketika tulang rawan rusak, tulang-tulang dalam sendi akan bergesekan satu sama lain. Hal ini yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan kekakuan.
Lantas apa saja penyebab para remaja bisa terkena osteoartritis? Dilansir dari laman Hermina Hospital, berikut empat penyebab pengapuran sendi pada anak:
Penyebab Pengapuran pada Anak Usia Dini
Umumnya, osteoartritis sering dikaitkan dengan proses penuaan. Namun, anak-anak atau remaja juga dapat mengalami kondisi ini karena beberapa faktor berikut:
1. Kelebihan Berat Badan
Biasanya, anak-anak yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami pengapuran sendi lebih dini. Berat badan yang berlebih akan memberikan tekanan ekstra pada sendi. Terutama sendi lutut.
2. Cedera pada Sendi
Jika anak yang sering mengalami cedera, terlebih akibat aktivitas fisik seperti olahraga, maka memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoartritis. Cedera pada sendi, baik yang disebabkan oleh kecelakaan atau benturan berulang saat berolahraga, dapat merusak struktur sendi. Hal ini yang memicu pengapuran sendi.
3. Aktivitas Fisik Berlebihan
Terlalu banyak melakukan aktivitas fisik tanpa istirahat yang cukup ternyata bisa menjadi salah satu penyebab osteoartritis dini. Contohnya berolahraga secara berlebihan atau mengangkat beban berat. Akibatnya akan mengalamani kerusakan pada tulang rawan sendi anak.
4. Faktor Genetik
Tak dapat dipungkiri, faktor keturunan juga menjadi penyebab pengapuran dini. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat osteoartritis, maka anak tersebut mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pengapuran di usia muda.
Gejala Pengapuran pada Anak
Pengapuran sendi pada anak dapat dilihat dari gejala-gejalanya. Dinukil dari laman Eka Hospital, biasanya anak yang memiliki riwayat pengapuran akan merasakan nyeri dan kekakuan pada lutut. Terutama saat akan tegak atau duduk atau setelah badan lama tidak digerakkan.
Gejala berikutnya adalah adanya pembengkakan dan peradangan. Sendi yang terkena pengapuran terlihat bengkak dan terasa lembut ketika disentuh. Kemudian ada bunyi ''Krek-Krek'' seperti suara gesekan tulang yang bisa terdengar saat sendi digerakkan.
Lalu anak yang terkena pengapuran akan merasa kesulitan bergerak. Apalagi untuk berjalan, naik turun tangga, atau berdiri setelah duduk lama. Terakhir, pada beberapa kasus, lutut terasa tidak stabil dan mudah goyah.
Pilihan editor: 6 Ciri Kondisi Pengapuran Sendi Tulang