Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kobalamin atau dikenal sebagai vitamin B12 merupakan vitamin yang larut dalam air dan banyak ditemukan di produk-produk hewani.
Vitamin ini banyak berperan penting bagi sistem tubuh.
Peran Vitamin B12 dan Risiko Bila Kekurangan
Beberapa orang kekurangan protein yang membantu tubuh menyerap vitamin B12 dari makanan dan suplemen.
Kekurangan vitamin B12 dapat memberikan risiko yang lebih tinggi untuk penyakit anemia tertentu yang dapat membuat tubuh merasa lemah dan lelah. Berikut beberapa manfaat B12 bagi tubuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Membantu pembentukan sel darah merah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari healthline.com, vitamin B12 berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Kadar vitamin B12 yang rendah menyebabkan penurunan pembentukan sel darah merah dan mencegahnya berkembang dengan baik.
Sel darah merah yang sehat berukuran kecil dan bulat, sedangkan sel darah merah menjadi lebih besar dan biasanya berbentuk oval bila kekurangan vitamin B12.
Karena bentuknya yang lebih besar dan tidak beraturan ini, sel darah merah tidak dapat bergerak dari sumsum tulang ke dalam aliran darah secara normal, hal ini yang menyebabkan anemia megaloblastik.
Saat anemia, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke organ vital. Ini dapat menyebabkan gejala seperti mudah lemah dan lelah.
2. Mencegah cacat lahir
Tingkat vitamin B12 yang cukup sangat penting untuk kehamilan yang sehat. Studi menunjukkan bahwa otak dan sistem saraf janin membutuhkan vitamin B12 yang cukup dari ibu untuk perkembangan janin.
Kekurangan vitamin B12 pada tahap awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir, seperti cacat tabung saraf. Selain itu bila sang ibu kekurangan vitamin B12 maka dapat menyebabkan kelahiran prematur atau keguguran.
Hasil studi menunjukkan bahwa wanita dengan kadar vitamin B12 lebih rendah dari 250 mg/dL tiga kali lebih memungkinkan melahirkan anak dengan cacat lahir, dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin B12 yang memadai.
3. Kesehatan otak
Dikutip dari webmd, vitamin B12 adalah nutrisi penting untuk neuron di otak. Atrofi otak, yang mengacu pada hilangnya neuron di otak, dikaitkan dengan kehilangan memori dan demensia.
Berikutnya: Dari hasil beberapa percobaan...
Dari hasil percobaan, orang tua dengan demensia tahap awal yang diberi suplemen vitamin B12 untuk menurunkan kadar homosistein darah mereka menunjukkan tingkat penurunan kognitif dan klinis yang lebih lambat. Studi lain menemukan bahwa kadar B12 yang rendah dapat menyebabkan pada kinerja memori yang buruk.
4. Mencegah dan mengobati depresi
Vitamin B12 berperan dalam produksi serotonin, sehingga kekurangan dapat dihubungkan dengan depresi klinis.
Dalam sebuah penelitian beberapa waktu lalu, wanita tua yang kekurangan B12 berisiko dua kali lipat mengalami depresi berat dibandingkan mereka yang B12 nya normal. Selain itu, kadar vitamin B12 yang tinggi telah dikaitkan dengan peluang pemulihan yang lebih baik dari gangguan depresi mayor.
5. Kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis
Mempertahankan kadar vitamin B12 yang memadai jugq dapat mendukung kesehatan tulang. Hasil studi dari 2.500 orang dewasa menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin B12 juga memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dari orang normal.
Kepadatan mineral pada tulang yang terus menurun dapat mengakibatkan tulang rapuh dari waktu ke waktu, yang menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis. Penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara kadar vitamin B12 yang rendah dan kesehatan tulang yang buruk serta osteoporosis, terutama pada wanita.
6. Mengurangi degenerasi makula
Degenerasi makula adalah penyakit mata yang mempengaruhi penglihatan sentral. Mempertahankan kadar vitamin B12 yang memadai dapat membantu mencegah risiko degenerasi makula.
Para peneliti percaya bahwa suplementasi dengan vitamin B12 dapat menurunkan homosistein, sejenis asam amino yang ditemukan dalam aliran darah. Peningkatan kadar homosistein telah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula terkait usia.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga: Manfaat Ikan Patin Kaya Omega-3 untuk Penyakit Jantung hingga Anemia