Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Kaitan Lemak di Perut dengan Otak?

Selain sumber banyak penyakit, perut buncit karena lemak ternyata memiliki kaitan dengan otak. Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkannya.

12 Januari 2019 | 10.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perut buncit akibat lemak bertumpuk diketahui sebagai sumber banyak penyakit, mulai dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, bahkan meningkatkan risiko kanker. Satu lagi, lemak di perut ternyata juga memiliki hubungan dengan volume otak.

Baca juga: Makanan Ini Membuat Timbunan Lemak di Bagian Tubuh Tertentu

Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan, orang yang obesitas dan memiliki ukuran pinggang-pingul besar karena tumpukan lemak, rata-rata memiliki volume otak yang lebih kecil dibandingkan dengan orang dengan berat badan ideal. Lebih khusus lagi, penelitian ini menemukan kaitan antara lemak perut dengan volume materi abu-abu yang lebih rendah. Materi abu-abu ini merupakan jaringan otak yang mengandung sel-sel saraf.

"Penelitian kami mengamati sekelompok besar orang dan menemukan obesitas, khususnya di bagian tengah, dapat dikaitkan dengan penyusutan otak," kata pemimpin studi, Mark Hamer, seorang profesor di Loughborough University’s School of Sport, Exercise and Health Sciences, Leicestershire, Inggris, seperti dikutip Live Science.

Volume otak yang lebih rendah, atau penyusutan otak, dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan memori dan demensia. Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Neurology Rabu, 9 Januari 2019 ini, menunjukkan bahwa kombinasi obesitas (diukur dengan indeks massa tubuh) dan ukuran pinggang-pinggul yang besar dapat menjadi faktor risiko penyusutan otak.  

Penelitian ini hanya menemukan hubungan antara lemak perut dan volume otak yang lebih rendah, tapi tidak dapat membuktikan bahwa banyaknya lemak di perut benar-benar menyebabkan penyusutan otak. Bisa jadi sebaliknya, orang dengan volume materi abu-abu yang lebih rendah di otak berisiko lebih tinggi mengalami obesitas. Diperlukan studi di masa depan untuk mencari tahu hubungan tersebut. 

Lemak perut, juga disebut lemak visceral, adalah lemak yang tersimpan jauh di dalam rongga perut. Beberapa penelitian sebelumnya juga menemukan hubungan antara banyaknya lemak visceral dengan volume otak yang lebih rendah, tetapi belum melihat efek gabungan dari BMI dan ukuran pinggang-pinggul.

Untuk temuan terbaru ini, para peneliti bahkan sudah memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi volume otak, termasuk usia, kebiasaan merokok, dan tekanan darah tinggi. 

Ahli saraf di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, Gayatri Devi, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, setuju dengan temuan tersebut. "Penyusutan materi kelabu otak tampaknya terkait dengan obesitas dan dengan peningkatan lemak visceral," katanya.

Baca juga: 13 Makanan Baik untuk Otak

LIVE SCIENCE | MAYO CLINIC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus