Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Arti Tantrum, Penyebab, dan Bahayanya

Tantrum merupakan istilah yang menggambarkan reaksi emosional yang berlebihan. Kata ini sering kali digunakan dengan na

19 Desember 2024 | 17.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Media sosial TikTok seringkali mengeluarkan istilah-istilah baru. Salah satu istilah yang belakangan ramai digunakan adalah tantrum. Meski awalnya istilah ini berasal dari dunia psikologi, kini tantrum telah banyak digunakan oleh pengguna TikTok. Lantas, apa sebenarnya arti tantrum? Berikut definisinya, penyebab, serta bahayanya 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arti Tantrum dalam Bahasa Gaul TikTok  

Secara umum, tantrum adalah istilah psikologi yang merujuk pada ledakan emosi yang tidak terkendali, biasanya dialami oleh anak-anak. Namun, di TikTok, tantrum adalah kondisi yang menggambarkan seseorang yang bereaksi berlebihan atau emosional terhadap situasi tertentu, baik secara serius maupun humoris.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu contoh penggunaan kata tantrum dalam percakapan yakni, "Aku beneran mau tantrum gara-gara film ini bikin nangis banget”. Kata tantrum tersebut menggambarkan perasaan mereka yang sangat emosional setelah menonton film yang mengharukan. Penggunaan istilah ini di TikTok sering kali disertai dengan video atau konten yang menampilkan reaksi emosional yang intens, baik itu kesal, sedih, atau bahkan lucu.  

Penyebab Tantrum

Tantrum tidak hanya muncul di dunia nyata, tetapi juga dapat terjadi akibat interaksi di media sosial, seperti TikTok. Berikut beberapa penyebab yang umum:  


  • Kekecewaan atau Ketidakpuasan

Tantrum sering muncul ketika seseorang merasa kecewa atau tidak puas dengan situasi yang mereka alami, seperti ekspektasi yang tidak terpenuhi atau hasil yang tidak sesuai harapan.  


  • Stres atau Tekanan Emosional

Kehidupan yang penuh tekanan dapat memicu tantrum, baik di dunia nyata maupun saat berinteraksi di media sosial. Unggahan atau komentar negatif, misalnya, dapat memicu reaksi emosional yang berlebihan.  

  • Kebutuhan akan Perhatian

Beberapa orang mungkin menunjukkan perilaku tantrum untuk menarik perhatian orang lain, terutama di platform seperti TikTok, di mana reaksi emosional sering kali dianggap menarik.  


  • Kurangnya Kemampuan Mengelola Emosi

Ketidakmampuan untuk mengelola emosi dengan baik juga menjadi faktor utama. Hal ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat dialami oleh orang dewasa yang merasa sulit untuk mengendalikan perasaan mereka.  

Bahaya Tantrum 

Meskipun istilah tantrum di TikTok sering kali digunakan dengan nada humor, perilaku ini tetap memiliki dampak negatif jika dibiarkan tanpa penanganan. Berikut beberapa bahayanya:  


  • Dampak pada Kesehatan Mental

Tantrum yang sering terjadi dapat menjadi indikasi masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti stres kronis, kecemasan, atau bahkan depresi.  


  • Merusak Hubungan Sosial

Jika tantrum menjadi kebiasaan, makan perilaku ini dapat merusak hubungan dengan orang-orang di sekitar, baik teman, keluarga, maupun rekan kerja.  


  • Mengurangi Kredibilitas di Media Sosial

Di platform seperti TikTok, perilaku yang terlalu emosional atau berlebihan dapat membuat seseorang kehilangan kredibilitas atau bahkan menjadi bahan ejekan.  


  • Dampak Fisik

Dalam kasus tertentu, tantrum dapat menyebabkan kelelahan fisik akibat ledakan emosi yang intens. Hal ini juga dapat memicu masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau gangguan tidur.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus