Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Theodorus Ginting memenangkan pertandingan tinju nasional di Holywings Sport Show pada tanggal 12 Juni 2022 setelah melibas Andicka Mamesah yang merupakan petarung yang belum terkalahkan di ajang MMA. Setelah kekalahannya yang lalu di pertandingan One Pride MMA melawan Windri Patilima, pertandingan tinju paling dinantikan ini menjadi comeback fight bagi pria dengan julukan Singa Karo itu. Namun tidak disangka publik, sabuk emas ini juga adalah hasil dari sebuah senjata rahasia, yaitu pola makan berbasis nabati atau vegan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang 2 bulan lebih selama persiapan pertandingan, Theodorus harus menurunkan berat badan sebanyak 13 kilogram guna memenuhi fight weight dari pertandingannya. Jika mood dan stamina bisa sangat dapat terpengaruh saat mengurangi kalori secara besar-besaran, pengalaman Theodorus kali ini dengan diet vegan berbeda dari pengalaman penurunan berat badan yang ia lalui sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pertama kali mencoba pola makan vegan, saya lakukan supaya dapat berolahraga sepanjang umur. Pemulihan yang lebih cepat juga jadi alasan utama bagi saya untuk mencoba vegan. Keputusan ini terinspirasi dari dokumenter berjudul Game Changers, yang memperlihatkan bahwa menjadi vegan akan memberikan dampak yang luar biasa ke kesehatan dan performa atletik seseorang,” kata petinju kelahiran 1989 ini dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 19 Juni 2022.
Meskipun tertarik, Theodorus sempat skeptis akan keberhasilan dari ‘makan tempe dan sayur-sayuran’. Tapi setelah berkonsultasi dengan dokter ahli gizi mengenai perubahan pola makan vegan, akhirnya ia memutuskan untuk melaksanakannya dengan tekun dan serius, dengan bantuan dari brand vegan asal Indonesia, Burgreens dan Green Rebel. Theodorus beradaptasi ke diet vegan dengan cepat, karena pada dasarnya ia sudah memahami bahwa diet yang sehat dan seimbang adalah yang dapat memenuhi kebutuhan makronutrisi dan mikronutrisi seseorang. Bedanya adalah melalui gaya hidup baru ini, Theodorus mendapati bahwa selain asupan proteinnya terpenuhi, serat tambahan dan antioksidan dari tumbuh-tumbuhan mempercepat metabolismenya. Hasil tes darah di laboratorium pun menunjukkan bahwa kadar kolesterol serta gula darah Theodorus menurun dan dalam kadar sehat. “Sumpah saya terkejut banget dengan hasilnya. Perubahan yang saya alami adalah latihan menjadi lancar, tidur pulas dan otot saya semakin terlihat karena kadar lemak yang menurun,” katanya
Helga Angelina, Co-Founder & CEO Burgreens dan Green Rebel mengungkapkan, cerita sang ‘Singa Karo’ dan perjuangannya meraih kemenangan di pertandingan tinju nasional ini menjadi inspirasi sekaligus membuktikan bahwa seorang petarung maupun atlet Indonesia yang jalani pola makan vegan pun bisa juara. "Tentu saja semua atlet profesional memiliki rutinitas latihan yang spesifik dan penguasaan teknik bertanding yang memungkinkan mereka tampil maksimal di lapangan. Namun asupan dan juga pola makanan nabati pun dapat meningkatkan energi selama latihan, pertandingan dan bantu pemulihan tubuhnya lebih cepat,” katanya.
Misi besar dari Burgreens dan Green Label pun sejalan dengan misi Theodorus, untuk berkontribusi ke dunia olahraga Indonesia agar atlet muda bisa optimal berkarir hingga ke level internasional melalui edukasi pola makan nabati atau vegan yang terbukti mampu dorong performa atlet. Sudah banyak atlet dunia seperti Novak Djokovic hingga Lewis Hamilton bisa berprestasi dengan jalani pola makan vegan. “Oleh karena itu, perjalanan inspiratif sang ‘Singa Karo’ akan kami dokumentasikan dan dirangkum menjadi dokumenter ‘Eat Like A Lion’ yang akan rilis di tahun ini. Nantikan dan saksikan bagaimana Singa Vegan pertama di dunia lahir!” kata Helga.
Baca: Diet Vegan Membantu Mengatasi Gejala Radang Sendi Menurut Penelitian