Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Bahaya Kelelahan Kronis Bisa Sebabkan Kematian Seperti Dialami Beberapa Petugas KPPS

Beberapa petugas KPPS meninggal diduga karena kelelahan. Kenali bahaya dari kelelahan kronis dan gejala yang mengiringinya.

19 Februari 2024 | 08.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 183 petugas petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS mengalami kelelahan setelah bertugas melayani pemungutan suara dan perhitungan suara di TPS. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, 183 petugas KPPS tersebut sempat dirawat selama dua hari setelah menyelesaikan tugasnya.

Petugas KPPS memang rawan mengalami gangguan kesehatan akibat kelelahan berlebihan saat melakukan tugasnya. Pada Pemilu 2019, sebanyak 894 dari 5.741.127 telah meninggal dunia akibat kelelahan dengan beban kerja petugas KPPS.

Anhar mengatakan keluhan yang dirasakan petugas KPPS umumnya kelelahan, sakit kepala, hingga beberapa karena penyakit bawaan. Kemudian, kondisi kesehatan semakin memburuk karena jam kerja yang panjang sehingga lupa untuk makan.

Antisipasi yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk menjaga kesehatan dan keselamatan anggota KPPS adalah menyediakan sekitar 400 ribu tablet vitamin dan suplemen untuk para petugas KPPS.

Kondisi kelelahan yang dialami oleh anggota KPPS tidak dapat disepelekan. Dengan banyaknya korban berjatuhan, kelelahan akibat jam kerja yang terlalu panjang harus menjadi pengingat bahwa kelelahan dapat membawa kita pada kematian.

Apa saja bahaya yang dapat disebabkan dari kelelahan?

Kondisi yang dialami oleh beberapa anggota KPPS tersebut dapat berujung pada sindrom kelelahan kronis yang menyebabkan tubuh tidak bertenaga saat melakukan aktivitas. Gejala umum yang biasanya dirasakan adalah mudah merasa lelah dan mengantuk.

Dilansir dari Healhline, sindrom kelelahan kronis atau yang dapat disebut sebagai myalgic encephalomyelitis disebabkan oleh stres,gangguan psikologis, dan infeksi virus. Diperlukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis sindrom kelelahan kronis.

Gejala lebih lanjut yang perlu diwaspadai menurut National Health Service adalah sebagai berikut:

  • Lelah sepanjang waktu
  • Sulit beraktivitas sepanjang hari
  • Selalu merasa lelah walaupun sudah beristirahat dan tidur
  • Butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi fisik
  • Mengalami gangguan tidur speerti sering terbangun di malam hari
  • Bermasalah dalam pikiran, memori, dan konsentrasi
  • Nyeri otot atau sendi
  • Merasa pusing
  • Detak jantung tidak beraturan

Gejala-gejala diatas, dapat menyebabkan dampak yang lebih serius pada kesehatan tubuh. Penyakit utama yang harus diwaspadai adalah penyakit jantung. Ritme detak jantung yang tidak teratur atau fibrilasi atrium dapat menyebabkan nyeri dada, jantung berdebar, pusing, napas pendek, kelelahan, hingga risiko stroke.

Menurut Penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology, hubungan antara kelelahan kronis dengan risiko jantung dapat teridentifikasi berdasarkan efektifitas bekerja. Penelitian ini dibuktikan dengan laporan riset sebuah perusahaan konsultan manajemen kinerja asal Amerika Serikat.

Selain gangguan pada jantung, ada beberapa dampak berbahaya lainnya yang mengintai akibat kelelahan kronis seperti berikut:

  1. Berdampak pada mental
    Penderita kelelahan kronis akan selalu berpikir negatif dan mempengaruhi kondisi tubuh. Penderitanya akan selalu merasa putus asa terhadap semua aktivitas yang dilakukannya. Tidak hanya itu, ia juga akan mengalami pemikiran negatif lainnya seperti sinisme, frustrasi, kelalaian, dan kekecewaan. Penderitanya juga cenderung akan mudah tersinggung saat bekerja dalam jangka waktu yang lama.

  2. Apatis
    Setelah pemikiran yang negatif terus menerus menghantui, akan timbul perasaan muak atau takut saat ingin melakukan pekerjaannya.

  3. Menunda pekerjaan
    Dengan kondisi yang sudah muak atau takut saat bekerja, Penderita kelelahan kronis akan mulai menunda pekerjaannya dalam waktu yang panjang. Pekerjaan yang sederhana juga akan membuatnya enggan untuk mengerjakan.

  4. Stagnasi
    Setelah semua gejala dialami dalam satu waktu, penderitanya akan merasa semua pekerjaannya tidak berharga dan seolah-olah apa yang ia kerjakan tidak berprogres maju kedepan.


ADINDA ALYA IZDIHAR  | AHMAD FIKRI  | MELINDA KUSUMA NINGRUM | EIBEN HEIZAR |ANTARA

Pilihan Editor: Petugas-petugas KPPS Berguguran Telah Meninggal 57 Orang, Apa Penyebabnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus