Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Banyak Orang Pikir Vaksin MMR Sebabkan Autisme, Ini Kata Dokter

Masih ada beberapa orang tua takut memberikan vaksin MMR karena dianggap dapat membuat anak mengalami autisme. Ini penjelasan dokter.

27 Juli 2020 | 19.40 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ada beberapa orang tua takut memberikan vaksin MMR karena dianggap dapat membuat anak mengalami autisme. Dokter Spesialis Anak Hartono Gunardi mengatakan apabila ditelisik lebih dalam lagi, imunisasi MMR sangat tidak mungkin menjadi penyebab autistic-spectrum disorders (ASD).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Imunisasi MMR di Yokohama menurun drastis mulai 1988 sampai 1992. Pada 1993, imunisasi MMR dihentikan sama sekali. Kejadian kumulatif ASD pada anak SD umur 7 tahun pada kelompok anak yang lahir antara tahun 1988-1996, tetapi peningkatan amat drastis terjadi pada anak yang lahir setelah 1993 yang tidak mendapatkan imunisasi MMR,” ujarnya pada Konferensi Pers Virtual Peluncuran Gerakan #LengkapiVaksinasiAnak, Senin 27 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menambahkan, penelitian di Denmark yang meliputi bayi yang lahir antara Januari 1991 - Desember 1999, dari 537 ribu orang yang diteliti, 440 ribu di antaranya tidak mendapatkan vaksin MMR, 96.648 mendapat vaksin MMR. Kejadian autisme atau ASD pada kedua kelompok tidak berbeda.

“Kesimpulan lainnya, penghentian imunisasi MMR tidak akan menurunkan angka kejadian autisme,” katanya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia, sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak, gondongan, rubela dan varisela.

Bahkan, berdasarkan data dari WHO, secara global, kasus campak pada 2019 meningkat tiga kali lebih tinggi dari 2018. Sementara itu, data program imunisasi nasional menunjukkan penurunan cakupan vaksinasi; seperti vaksin MR yang menurun 13 persen antara Januari sampai Maret 2020 jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Karena situasi ini, terdapat ribuan anak berisiko mengalami kenaikan angka kejadian, komplikasi berat, hingga kematian akibat infeksi penyakit menular yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti Campak, Gondongan, Rubela, dan varisela.

Campak, gondongan, rubela, dan varisela merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus yang umumnya menyerang anak-anak di usia sekolah dasar dan dapat memicu penyakit lain yang berbahaya.

Varisela misalnya, memiliki kemungkinan penularan sebesar 90 persen pada individu yang rentan.Penyakit tersebut dapat mengenai seluruh kelompok umur termasuk bayi yang baru lahir, dan hampir 90 pasien dengan Varisela adalah anak usia di bawah 15 tahun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus