Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Batu ginjal juga disebut nefrolitiasis atau urolitiasis. Yaitu endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Penyakit ini dapat mempengaruhi saluran kemih, ginjal, dan kandung kemih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada beberapa kasus, batu ginjal akan tetap berada di dalam ginjal tanpa menimbulkan masalah. Sedangkan pada kasus lain, batu ginjal dapat turun ke ureter, saluran antara ginjal dan kandung kemih. Batu ginjal yang mencapai kandung kemih dapat dikeluarkan melalui urin. Sementara batu ginjal yang tersangkut di ureter, akan menghalangi aliran urin dari ginjal dan menyebabkan rasa sakit.
Apa Saja Gejala Batu Ginjal?
Batu ginjal menunjukkan gejala apabila ukurannya mulai membesar dan bergerak. Sebut Cleveland Clinic, tanda-tandanya meliputi:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
• Merasa sakit atau nyeri di punggung bagian bawah atau samping tubuh. Nyeri bisa dimulai sebagai nyeri tumpul yang datang dan pergi. Rasa sakit bisa menjadi parah dan mengakibatkan perawatan rumah sakit
• Mengalami mual dan muntah disertai rasa sakit
• Terdapat darah di urin
• Merasa sakit saat buang air kecil
• Tidak bisa buang air kecil
• Merasa lebih sering ingin buang air kecil
• Demam atau menggigil
• Memiliki urin yang berbau tidak sedap atau terlihat keruh.
Batu ginjal berukuran kecil mungkin tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya. Mereka seringkali keluar dari tubuh melalui urin.
Faktor-faktor Risiko Kena Batu Ginjal
Merujuk Mayoclinic, seseorang dapat mengembangkan penyakit batu ginjal apabila memiliki satu atau lebih faktor berikut ini:
• Riwayat keluarga: seseorang lebih berpotensi terkena batu ginjal apabila memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal
• Dehidrasi: tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Terutama mereka yang tinggal di iklim panas dan banyak berkeringat
• Diet tertentu: mengonsumsi makanan tinggi protein, natrium (garam), dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal. Sebab, banyak garam dalam tubuh dapat meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring oleh ginjal
• Kegemukan: indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan kelebihan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal
• Penyakit pencernaan dan pembedahan: operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan. Ini mempengaruhi penyerapan kalsium dan air, serta meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urin
• Kondisi medis lain: penyakit seperti asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang dapat meningkatkan risiko batu ginjal
• Suplemen dan obat-obatan tertentu: seperti vitamin C, suplemen makanan, obat pencahar (bila digunakan secara berlebihan), antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Pilihan editor : Serba-serbi Batu Ginjal: Kenali Jenis-jenis Batu Ginjal