Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Beda Batuk Biasa dengan Gejala TBC, Perhatikan Durasinya

Banyak orang yang tidak bisa membedakan batuk biasa atau gejala TBC. Padahal, Anda bisa membedakannya dari dari beberapa hal.

9 Mei 2019 | 15.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Batuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang pernah mengalami sakit batuk. Tapi, ada batuk biasa, ada pula batuk yang menjadi gejala penyakit tertentu. Salah satu penyakit tersebut adalah Tuberkulosis atau TBC.

BacaTBC Mudah Menular, Perlukah Penderita Pisah Alat Makan?

Banyak orang yang tidak bisa membedakan batuk biasa atau bukan. Padahal, Anda bisa membedakannya dari dari beberapa hal.

Dokter spesialis paru dan pakar TBC, Erlina Burhan mengatakan, perbedaan pertama terletak pada durasi atau lama seseorang mengalami batuk. Penderita batuk biasa hanya akan merasakan batuk selama beberapa hari, hingga maksimal dua minggu. Sedangkan bagi penderita batuk TBC, waktunya akan lebih lama atau di atas dua minggu.

“Jadi batasnya ada di minggu kedua. Kalau yang biasa akan di bawah batas, sedangkan yang TBC akan di atas batas,” kata dia di acara Upaya Johnson & Johnson dalam Penanggulangan TBC di Jakarta, pada Rabu, 8 Mei 2019.

Selain itu, perbedaan yang mencolok lainnya dapat dilihat dari riak atau dahak yang dikeluarkan. Untuk batuk biasa, riak yang keluar umumnya berupa lendir berwarna bening atau kehijauan bila terdapat infeksi. Namun, bagi batuk TBC, riak yang sama akan keluar dengan diikuti darah.

“Volumenya pun cukup banyak. Bukan satu atau dua tetes. Bisa sampai seperempat cangkir,” katanya.

Hal-hal lainnya juga dapat menjadi pembeda batuk biasa dan batuk TBC. Bagi batuk biasa, para pasien biasanya disertai dengan pilek, kepala yang pusing serta meriang. Sedangkan untuk batuk TBC, diikuti dengan penyakit yang sama dengan batuk biasa, namun ditambah dengan sesak nafas dan nyeri pada dada.

BacaSelain Paru-paru, Organ Tubuh Ini Sering Jadi Sasaran Kuman TBC

Dengan tiga perbedaan ini, dokter Erlina berharap agar masyarakat tahu dan segera berobat agar tidak memperbesar kemungkinan penularan untuk orang-orang sekitar. “Dalam satu tahun, pasien TBC bisa menularkan penyakit yang sama kepada minimum 10 hingga 15 orang. Kalau bisa ditangani sedini mungkin, penyakit TBC pun akan semakin berkurang. Jadi kalau Anda merasakan tanda-tanda tersebut, segera periksa,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus