Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Belajar kerokan dari Amerika

Seorang dokter as kerjasama dengan mahasiswa vietnam melakukan penelitian tentang kerokan. mereka menemukan praktek kerokan sangat meluas di kalangan pengungsi vietnam. (ksh)

7 Maret 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEROKAN ternyata bukan monopoli orang Indonesia, khususnya Jawa. Pengobatan "masuk angin" dengan mengerok kulit pakai uang logam dicampur minyak kelapa itu ternyata juga dipakai orang Vietnam. Dan seperti juga halnya Indonesia, di Vietnam pengobatan ini tak pernah dipersoalkan, baik oleh yang bersangkutan maupun para dokter. Tetapi masalahnya menjadi lain ketika orang-orang Vietnam itu mengungsi ke Amerika Serikat. Para dokter Amerika yang melihat garis-garis merah di kulit orang Vietnam tadi semula menduga itu adalah bekas penyiksaan. Kalau garis-garis merah itu terdapat pada anak-anak, mereka menuduhnya sebagai child abuse atau perlakuan sewenang-wenang terhadap anak. Bahkan seorang ayah Vietnam di Amerika kabarnya pernah diajukan ke pengadilan atas laporan dokter yang melihat garis-garis merah pada anak orang Vietnam itu. Akibatnya, banyak keluarga Vietnam yang masih yakin pada keampuhan kerokan menjadi tak senang terhadap dokter Amerika. Bahkan menjauhinya. Bagi pemerintah Amerika ini tentu merepotkan, karena dengan begitu usaha pencegahan penyakit di kalangan pengungsi Vietnam menjadi lebih sulit. Melihat suasana yang tak menguntungkan itu seorang dokter Angkatan Darat yang pernah bertugas di Vietnam, bekerjasama dengan seorang mahasiswa asal Vietnam melakukan penelitian terhadap kerokan di antara para pengunLsi Vietnam. Penelitian mereka menemukan praktek kerokan sangat meluas di kalangan pengungsi Vietnam. Menurut penelitian itu, (hasilnya dimuat dalam Journal of Americal Medical Association, 19 Desember 1980), kerokan terutama ditujukan untuk mengobati "masuk angin' (cold), flu, sakit kepala, nyeri otot, demam dan keluhan tidak enak badan yang berkaitan dengan perubahan cuaca. Tempat yang paling banyak dikerok adalah punggung, leher, daerah kepala. pundak dan dada. Ada juga yang melakukannya di kaki dan paha. Hasil penelitian itu juga menunjukkan, orang-orang Vietnam yang kecanduan "menyiksa diri" dengan kerokan telah dikritik oleh dokter Amerika. Juga guru dan bahkan keluarga angkat mereka menganggap kerokan sebagai perbuatan yang tidak baik. Akibatnva banyak yang melakukan pengobatan tradisional itu secara sembunyi-sembunyi. Kedua orang peneliti, Dr. Yeatman dan Viet Van Dang, tidak berhasil menemukan efek samping dari kerokan, kecuali mengingatkan "kemungkinan terjadinya efek samping dari minyak gosok bermentol yang digunakan untuk mengerok." Meskipun belum menjumpai efek samping, mereka berdua mengajak para dokter Amerika untuk melaksanakan penelitian terhadap kemungkinan terjadinya penyerapan mentol melalui kulit yang dikerok, dan akibat-akibatnya. Sampai sekarang belum diketahui apa yang terjadi kalau mentol menyerap ke dalam kulit. Biasanya orang menggunakan minyak kelapa atau minyak goreng. Bagaimana kerokan menyembuhkan rupa-rupa penyakit ringan rupanya belum terjawab penelitian di Amerika itu. Ahli-ahli Indonesia sendiri nampaknya belum terpanggil untuk meneliti bagaimana kebiasaan lama ini bisa meringankan penyakit. Beberapa orang dokter yang dihubungi, yang juga ketagihan kerokan, menyebutkan dua kemungkinan mengapa kerokan bisa menyembuhkan. Pertama, kerokan itu mengakibatkan pembuluh darah di bawah kulit membesar. Hingga daerah yang tadinya kurang mendapat darah segar, sekarang memperoleh darah segar dalam jumlah yang cukup. Kemungkinan kedua kerokan menimpali rasa nyeri pada tempat-tempat yang dikerok sehingga yang dirasakan hanya sakit dari akibat kerokan. Nyeri karena penyakitnya sendiri dikalahkan. Tapi bagaimana pengobatan yang sederhana ini bekerja secara pasti, tanpa harus menduga-duga, belum diketahui. Bisa jadi Yeatman dan Viet Van Dang akan menjawabnya pada waktu mendatang. Lalu kita di Indonesia boleh belajar ilmu kerokan dari buku Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus