Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Boleh coba susuk KB

Metode kb dengan susuk, ciptaan wyeth corporation as. dengan cara menanamkannya dibawah kulit. dipergunakan untuk menghindari kehamilan. (ksh)

7 Maret 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAMA seperti susuk untuk daya pemikat, susuk ciptaan Wyeth Corparation dari Amerika Serikat ini dipergunakan dengan menanamkannya di bawah kulit. Mulai dipergunakan sejak 1975, susuk ini terdiri dari kapsul sebesar anak korek api. Panjangnya 34 mm dan garis tengah 2,41 mm. Di dalamnya terkandung levonorgestrel yang berkhasiat mencegah pembuahan. Ia juga disebut Norplant. ngkatan dari levonorgestrel dan implant (susuk). Pada dasarnya susuk KB ini bisa dipasang di mana saja. Di dada juga boleh. Tapi karena dikhawatirkan bisa melorot, maka tempatnya yang terbaik adalah pada lengan bagian bawah. Dari situ dia agak sukar menjalar, karena akan dihambat oleh siku. Dipasang berjajar enam buah di bawah kulit, levonorgestrel yang dikandungnya akan larut dan masuk ke dalam peredaran darah sedikit-demi-sedikit. obat itu baru habis dalam lima tahun. Kemudian selongsongnya dikeluarkan dan susuk baru dipasang. Kalau sudah lepas, wanita bisa subur kembali. Menurut penelitian dalam jangka tujuh tahun kemungkinan hamil 80-90%. Orang-orang yang bergerak dalam KB nampaknya yakin metode ini tak begitu sulit untuk diterima masyarakat. Sebab orang di sini dianggap sudah mengetahui tentang susuk -- paling tidak sudah sering mendengarnya. Tapi sebelun resmi dipergunakan sebagai alat KB rupanya masih perlu diamati bagaimana susuk Amerika ini bekerja pada wanita Indonesia. Karena itu sejak bulan April mendatang BKKBN bekerjasama dengan LIPI akan memulai penelitian terhadap penggunaannya. Gangguan Haid Penelitian dua tahun itu dipusatkan di Klinik Raden Saleh, Jakarta dan RS Hasan Sadikin, Bandung. Masing-masing akan mengamati sekitar 600 peserta yang secara sukarela menyediakan diri untuk memakai susuk KB. Penelitian ini mendapat bantuan US$40.000 dari International Development Research Center di Ottawa, Kanada. Beberapa negara sudah sejak beberapa tahun yang lalu menggunakan metode KB terbaru ini. Wanita-wanita Brazilia, Chili, Santo Dominika, Jamaika, Denmark, Yugoslavia dan Muangthai menggunakannya sejak 1975. Dayanya untuk mencegah kehamilan kabarnya memang terbukti. Tapi banyak juga wanita-wanita peserta yang mengeluh karena efek samping berupa gangguan haid. Pendarahan berkepanjangan atau haid tak datang sama sekali. Indonesia sendiri nampaknya menjadi tertarik untuk ikut mencoba susuk KB ini setelah berlangsung seminar internasional tentang teknologi kontrasepsi yang berlangsung di Surabaya pertengahan Desember 1980. Irvin Sivin, seorang peneliti masalah KB dari Population Council's International Committee for Contraception Research di New York juga hadir dalam seminar itu. Dari penelitian klinis terhadap 100 wanita di New York, Sivin menemukan susuk ini kecil efek sampingnya dibandingkan pil. Dokter Firman Lubis dari Yayasan Kusuma Bangsa selaku koordinator penelitian di Indonesia yakin metode ini kelak akan dapat sambutan. "Susuk sudah lama kita kenal. Tentang hasilnya dijamin tidak akan hamil selama lima tahun," ujarnya kepada Bachrun Suwatdi dari TEMPO. Mungkin orang tertarik karena daya tahannya yang lima tahun. Sebab alat kontrasepsi yang selama ini dikenal sangat terikat pada jadwal pemeriksaan atau keteraturan menggunakannya. Kalau lupa, KB-nya bisa tak jadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus