SAMA seperti susuk untuk daya pemikat, susuk ciptaan Wyeth
Corparation dari Amerika Serikat ini dipergunakan dengan
menanamkannya di bawah kulit. Mulai dipergunakan sejak 1975,
susuk ini terdiri dari kapsul sebesar anak korek api. Panjangnya
34 mm dan garis tengah 2,41 mm. Di dalamnya terkandung
levonorgestrel yang berkhasiat mencegah pembuahan. Ia juga
disebut Norplant. ngkatan dari levonorgestrel dan implant
(susuk).
Pada dasarnya susuk KB ini bisa dipasang di mana saja. Di dada
juga boleh. Tapi karena dikhawatirkan bisa melorot, maka
tempatnya yang terbaik adalah pada lengan bagian bawah. Dari
situ dia agak sukar menjalar, karena akan dihambat oleh siku.
Dipasang berjajar enam buah di bawah kulit, levonorgestrel yang
dikandungnya akan larut dan masuk ke dalam peredaran darah
sedikit-demi-sedikit. obat itu baru habis dalam lima tahun.
Kemudian selongsongnya dikeluarkan dan susuk baru dipasang.
Kalau sudah lepas, wanita bisa subur kembali. Menurut penelitian
dalam jangka tujuh tahun kemungkinan hamil 80-90%.
Orang-orang yang bergerak dalam KB nampaknya yakin metode ini
tak begitu sulit untuk diterima masyarakat. Sebab orang di sini
dianggap sudah mengetahui tentang susuk -- paling tidak sudah
sering mendengarnya. Tapi sebelun resmi dipergunakan sebagai
alat KB rupanya masih perlu diamati bagaimana susuk Amerika ini
bekerja pada wanita Indonesia. Karena itu sejak bulan April
mendatang BKKBN bekerjasama dengan LIPI akan memulai penelitian
terhadap penggunaannya.
Gangguan Haid
Penelitian dua tahun itu dipusatkan di Klinik Raden Saleh,
Jakarta dan RS Hasan Sadikin, Bandung. Masing-masing akan
mengamati sekitar 600 peserta yang secara sukarela menyediakan
diri untuk memakai susuk KB. Penelitian ini mendapat bantuan
US$40.000 dari International Development Research Center di
Ottawa, Kanada.
Beberapa negara sudah sejak beberapa tahun yang lalu menggunakan
metode KB terbaru ini. Wanita-wanita Brazilia, Chili, Santo
Dominika, Jamaika, Denmark, Yugoslavia dan Muangthai
menggunakannya sejak 1975. Dayanya untuk mencegah kehamilan
kabarnya memang terbukti. Tapi banyak juga wanita-wanita peserta
yang mengeluh karena efek samping berupa gangguan haid.
Pendarahan berkepanjangan atau haid tak datang sama sekali.
Indonesia sendiri nampaknya menjadi tertarik untuk ikut mencoba
susuk KB ini setelah berlangsung seminar internasional tentang
teknologi kontrasepsi yang berlangsung di Surabaya pertengahan
Desember 1980. Irvin Sivin, seorang peneliti masalah KB dari
Population Council's International Committee for Contraception
Research di New York juga hadir dalam seminar itu. Dari
penelitian klinis terhadap 100 wanita di New York, Sivin
menemukan susuk ini kecil efek sampingnya dibandingkan pil.
Dokter Firman Lubis dari Yayasan Kusuma Bangsa selaku
koordinator penelitian di Indonesia yakin metode ini kelak akan
dapat sambutan. "Susuk sudah lama kita kenal. Tentang hasilnya
dijamin tidak akan hamil selama lima tahun," ujarnya kepada
Bachrun Suwatdi dari TEMPO.
Mungkin orang tertarik karena daya tahannya yang lima tahun.
Sebab alat kontrasepsi yang selama ini dikenal sangat terikat
pada jadwal pemeriksaan atau keteraturan menggunakannya. Kalau
lupa, KB-nya bisa tak jadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini